Berawal dari Pelayan, Kini Pak Pong Sukses Punya Dua Warung

Zakiron atau lebih dikenal Pak Pong pemilik RM Sate Klatak Pak Pong di Jalan Imogiri Timur Km 10, Jejeran (perempatan Jejeran ke arah barat), Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (22/3). (MerahPutih/Fredy W)
MerahPutih Kuliner - Bila Anda ingin sensasi sate unik, cobalah Sate Klatak Pak Pong. Bukan cuma rasanya yang ajib hingga bagian dalam daging, sate ini juga menggunakan tusuk besi atau jeruji sepeda.
Pak Pong merupakan salah satu pedagang sate klatak di Imogiri Timur. Bahkan, pria bernama asli Zakiron ini sudah terkenal karena usaha satenya. Tak ayal, usaha sate Pak Pong bisa melayani ratusan pembeli per harinya.
Suksesnya usaha sate Pak Pong tidak serta merta begitu saja. Ia harus melewatinya dengan banyak rintangan. Terlebih, awalnya Pak Pong hanyalah seorang pelayan di warung sate milik kakeknya, Jupairi.
"Pak Pong mengawali usahanya jadi pelayan. Ya bisa dibilang cuma bantu-bantu usaha sate kakeknya," papar Navik, General Manager Rumah Makan Sate Pak Pong, Jalan Imogiri Km 10, Jejeran, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (22/3).
Sejak awal tahun 2000-an, Pak Pong ingin memberanikan diri untuk membuka usaha warung sate. Namun, keinginan itu terpaksa kandas karena belum memadai dalam modal dan alat pendukung. Ia berusaha terus mengumpulkan modal. Hingga akhirnya, ia mampu membuka warung sate pada tahun 2005.
Pada tahun itu, ia telah mendapatkan semua. Modal, racikan bumbu, hingga pengetahuan tata kelola warung sate.
"Gak berapa lama buka, masih di tahun yang sama, warung sate Pak Pong terus berkembang. Sampai akhirnya ya kayak sekarang ini," kata Navik menceritakan.
Kini usaha sate Pak Pong sudah memiliki dua warung. Pertama, Rumah Makan Sate Pong di dekat Stadion Sultan Agung Jejeran. Dan kedua, warung sate di jalur utama Jalan Imogiri Timur Km 10, Bantul, DI Yogyakarta. Keduanya terletak tidak berjauhan. Hanya sekira 500 meter. Dengan dua warung tersebut, Pak Pong mempekerjakan belasan karyawan. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
