Bekraf: Semua Kota Bisa Berbagi Akses Aplikasi Karya Anak Bangsa


Para peserta Ngalam Hackathon disaksikan Kepala Bekraf Triawan Munaf dan Wali Kota Malang M Anton di ICCC 2016 Malang (Foto: Bekraf)
MerahPutih Bisnis - Meninjau pesatnya kreasi aplikasi informasi teknologi karya anak bangsa membuat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) perlu membuat inventarisasi dan bank data.
Animo tinggi peserta Ngalam Hackathon dalam ajang Indonesia Creative Cities Network (ICCC) 2016 di Malang pada 30-31 Maret 2016 membuat Bekraf segera menginventarisasi aplikasi solutif dari setiap kota/kabupaten atau komunitas kreatif.
Ngalam Hackathon difokuskan pada membuat model aplikasi penanggulangan kemacetan lalu lintas dan sistem transportasi, upaya mengelola sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan kota serta pengelolaan pasar rakyat secara efisien dan kreatif. Berbagai aplikasi ini akan disusun oleh Bekraf dalam sebuah bank data. Nantinya, aplikasi solutif tersebut bebas diunduh oleh setiap kota yang membutuhkannya.
“Kita harus mempunyai semangat yang sama demi bangsa. Karena itu saya berpikir dan kita mesti realisasikan semua apps (aplikasi) yang digunakan pemerintahan yang diciptakan di daerah. Semua apps harus bisa kita jadikan pool, lalu kita punya daftarnya sehingga nanti di portal Bekraf bisa diakses,” ungkap Kepala Bekraf Triawan Munaf di Digital Innovative Lounge (Dilo) Malang dalam keterangan pers yang diterima merahputih.com, Sabtu (2/4).
Menurut Triawan Munaf, nantinya aplikasi yang sudah masuk daftar Bekraf, tidak perlu dilombakan lagi di daerah-daerah lainnya. Dengan demikian, akan bermunculan aplikasi pemerintahan lainnya yang dibutuhkan baik oleh kota daerah maupun pusat. Pola seperti ini memacu setiap daerah untuk berbagi aplikasi dalam mengatasi permasalahan perkotaan atau sosial.
Seperti diakui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai selaku peserta ICCC 2016, pihaknya terbuka untuk membagikan sebanyak 350 aplikasi yang dipunyai Bandung agar dapat digunakan kota lain.
“Saya dengan senang hati kalau Pak Walikota Malang berkenan melihat ada yang cocok, gratis saja. Tinggal di-copy saja. Karena itu juga hasil mikir, hasil problem solving ya, demi NKRI yang kita cintai,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Selain menggelar Ngalam Hackathon, Bekraf juga memberikan pelatihan program pendidikan dan pelatihan bahasa pemrograman bidang teknologi informasi bagi para ibu rumah tangga bertajuk Coding Mum. Tidak hanya di Malang, pelatihan ini juga diselenggarakan di kota lainnya seperti Bandung, Surabaya dan Jakarta. “Mau coba-coba biar lebih tahu lah. Siapa tahu bisa bikin website sendiri,” ujar ibu Muda Sanya, salah satu peserta Coding Mum Malang.
BACA JUGA
- Jejaring Kota Kreatif Indonesia Sebagai Kunci Ekonomi Kreatif
- “Bottom-up”, Kunci Percepatan Ekonomi Kreatif
- Wali Kota Malang Ajak Semua Pihak Gabung di Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif
- Ekonomi Kreatif Jadi Andalan Indonesia Hadapi MEA
Bagikan
Berita Terkait
Mobil Peninggalan BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil Belum Lunas, Berpotensi Dirampas Negara untuk Dilelang

KPK Buka Peluang Minta Keterangan Ridwan Kamil dalam Kasus Pengadaan Iklan di BJB

Mercy BJ Habibie Disita KPK, Ridwan Kamil Beli Dicicil Belum Lunas Masih Kurang Rp 1,3 Miliar

KPK Duga Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Pakai Uang Korupsi Bank BJB

Ridwan Kamil Tolak Tes DNA Ulang, Hormati Hasil dari Pusdokkes Polri

Hari Ini Bareskrim Periksa Ridwan Kamil, Jatah Lisa Mariana Pekan Depan Habis Itu Gelar Perkara

Mercy BJ Habibie Jadi Pintu Masuk KPK Periksa Ridwan Kamil

KPK Dalami Penjualan Mercy Klasik BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil

Hasil tes DNA Bikin Lisa Mariana Tantrum, Singgung Kasus Dugaan Korupsi Ridwan Kamil

Dipanggil Pemeriksaan KPK Jumat Lusa, Lisa Mariana Bingung
