Baru Kerja 2 Bulan di KPK, Ruki Curhat


Jaksa Agung M. Prasetyo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Ketua sementara KPK, Taufiequrachman Ruki (kiri), Jakarta, Jumat (20/2) (antara foto)
MerahPutih Nasional - Pimpinan KPK selesai sudah mengadakan acara makan malam bersama dengan puluhan awak media yang biasa bertugas di KPK. Acara makan malam bareng wartawan ini dihadiri semua pimpinan KPK, Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Aji, Johan Budi, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja. Mereka secara bergantian berbicara dihadapan puluhan wartawan.
Ruki menceritakan awal bertugasnya di gedung KPK setelah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) oleh Presiden Jokowi. Diawali dengan permintaan maafnya, Ruki mengatakan batapa beratnya menjalani tugas sebagai pimpinan KPK karena mendapat kritikan bertubi-tubi yang kadang-kdang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dalam menjalankan tugasnya. (Baca:Pimpinan KPK dan Wartawan Makan Malam Bersama)
"Tanggal 21 an saya datang kemari bersama Pak Indriyanto dan Pak Johan. Saya langsung dibombardir, istilah saya. Dengan masalah cukup besar dan bertubi-tubi. Waktu itu kebiasaan saya tiarap, freeze ngomong. Akhir minggu lalu saya simpulkan akan menampakan diri ke publik dan media termasuk," kata dia di kantornya, Rabu (18/3). (Baca:Suksesi Pilpres 2009, SBY Disebut Terima Aliran Duit Group Permai)
Ruki menegaskan bahwa dirinya sudah membaca peta setelah sebelumnya dia masuk dan keluar dari gedung KPK melalui pintu bawah gedung KPK sejak menjabat sebagai pimpinan KPK. Selama dua bulan ini, Ruki mengaku selalu membaca situasi meski sempat kebingungan. Suasana di KPK, kata Ruki mulai kondusif setelah dia bersama pimpinan KPK lainnya duduk bersama dalam rangka membicarakan langkah strategis yang akan digunakan KPK dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga pemberantasan korupsi.
"Ada beberapa langkah. Kelihatanya langkah kecil tapi itu langkah stategis. Sejak saat itu tidak ada lagi yang nangani bidang. Bidang pencegahan dan penindakan. Semua pimpinan. Kayak three masketer, one for all, all for one. Tidak ada lagi pimpinan yang nanangi bidang. Semua pimpinan bisa mendengarkan dan berikan petunjuk-petunjuk pekerja teknis," katanya.
Menurut Ruki, langkah kecil itu merupakan sisi manajemen yang lebih strategis. Tidak ada keputusan di KPK selain merupakan keputusan bersama pimpinan KPK. Hasil dari strategis yang ditempuhnya itu, kata Ruki, sudah bisa dirasakan karena saat ini fungsi deputi dan direktur sudah berjalan dan makin kuat. Mereka, antar deputi dan direktur, kata Ruki, harus saling mengetahui masalah atau perkara yang sedang ditangani.
"Mereka harus tahu. Sehingga direktur dan deputi itu harus touch ini masalah itu. Saya tahu memang tidak secara detil. Itu kebijakan-kebijakan taktis tapi punya dampak yang cukup besar," katanya. (hur)
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Tes Tertulis Capim KPK, Johan Budi Jawab Sesuai Pengalaman

Lolos Tahap Pertama Seleksi Capim KPK, Johan Budi Bakal Pamit dari DPR dan PDIP

Anggota DPR Ingatkan Polisi: Jangan Ada Penyidikan dengan Penganiayaan

PSSI Umumkan Pendirian Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia

Anggota DPR Minta Satgas TPPO Tindak Tegas Mafia Perdagangan Orang

PDIP Sebut Johan Budi Digeser dari BURT DPR tak Terkait Dewan Kolonel
