Banjir Bandang Garut, Kepala BNPB Laporkan Perkembangan Penanganan ke Presiden


Foto: Twitter @NkAsmita
MerahPutih Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, telah melaporkan langsung perkembangan penanganan bencana banjir bandang di Garut kepada Presiden RI pada Rabu malam (21/9).
Melalui rilis yang didapat merahputih.com, Willem telah berada di lokasi bencana sejak kemarin untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam penanganan darurat.
Upaya tanggap darurat di bawah pos komando masih terus dilakukan hingga hari ini (22/9). Salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, seperti permakanan, hunian, dan air bersih.
"Pengungsi ditempatkan di aula Korem dalam keadaan baik. Ketersediaan permakanan, air bersih cukup. Plus bantuan dari masyarakat," tulis Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam rilisnya, Kamis (22/9).
Willem menambahkan bahwa Bupati Garut Rudi Gunawan juga menyiapkan Rusun dengan kapasitas 100 orang. Menurut BPBD Garut, saat ini pengungsi berjumlah 433 jiwa. Mereka ditempatkan di pos pengungsian Makorem 062 TN.
BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai Rp 2 milyar untuk BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, pakaian sekolah dan kidsware dan lainnya.
"Dana Siap Pakai dari Pemerintah untuk mendukung operasional tanggap darurat sebesar Rp 400 Juta," kata Willem.
Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat sangat baik. "Jumlah relawan yang tercatat sebanyak 360 orang dari 16 lembaga," ungkap Willem.
BNPB saat ini masih melakukan kaji cepat dampak kerusakan bencana. Pemetaan dilakukan dengan menerbangkan drone dan memanfaatkan citra satelit beresolusi tinggi bersama Lapan, BIG dan BPPT. Evaluasi dilakukan untuk dapat mengambil langkah-langkah penanganan secara cepat dan tepat.
Kepala BNPB juga melaporkan bahwa hingga malam tadi (21/9) korban meninggal berjumlah 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban melibatkan tim gabungan dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat. (Yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Kompolnas Dorong Polda Jabar Tuntaskan Kericuhan Saat Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar yang Berakhir Tragis

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
