Badan Ekonomi Kreatif Buat Kebijakan Baru

Foto: Muhammad Yani
MerahPutih Nasional - Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menuturkan beberapa kebijakan untuk perkembangan perfilman Indonesia.
Menurut Triawan, perkembangan perfilman Indonesia saat ini sudah semakin baik dibandingkan dulu. Namun, beberapa aspek pendukung seperti pengusaha gedung bioskop kurang memberi apresiasi bagi produksi film.
"Memang mesti ada keseimbangan baru, kalau memang filmnya belum naik di hari ke 3-4 jangan diturunkan, beri kesempatan lebih," ucap Triawan di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2). (Baca: Coki Netral Pesimis dengan Badan Ekonomi Kreatif Buatan Jokowi)
Triawan pun menginginkan untuk memberi waktu lebih lama bagi film Indonesia untuk bisa bertengger di bioskop. Untuk langkah selanjutnya, Triawan akan membicarakan lebih lanjut kepada beberapa pengusaha bioskop.
"Harusnya lebih, minimal 2 minggu. Kasih kesempatan gitu. Saya akan ngomong sama pihak bioskop nanti," ujarnya. (Baca: Presiden Jokowi Lantik Triawan Munaf Sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif)
Selain itu, Badan Ekonomi Kreatif berencana bekerja sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan beberapa praktisi film. Dalam kerjasama tersebut, Triawan mengatakan akan membagi tugas sesuai fungsi masing-masing.
"Saya sudah ngobrol, sudah ada koordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Budaya, Pak Anies Baswedan serta praktisi film untuk kita bagi peran. Kementerian Pendidikan menangani budaya film, kami akan menangani konten, kualitas dan ekonomi," tandasnya.
Triawan juga menambahkan, selain dua hal tersebut, terdapat satu kebijakan lagi yang akan dijalankan Badan Ekonomi Kreatif yaitu pencabutan Daftar Negatif Investasi (DNI). Ia menganggap pencabutan DNI akan berdampak besar untuk mendapatkan modal yang cukup untuk membagun berbagai aspek di dunia film.
"Kita ingin ada pencabutan Daftar Negatif Investasi (DNI) di film. Kan sekarang enggak boleh perusahaan luar punya perusahaan film dan buka bioskop di Indonesia. Karena kita mulai membutuhkan investasi untuk buka bioskop, buka layar. Modal bisa banyak dari mereka. Nah maka kita ingin mencoba itu," tutupnya. (yni)
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Industri Fashion Indonesia Punya Kekuatan Ide Kreatif, Kementerian Ekraf Dukung Langkah ke Pasar Global
