AS dan Tiongkok Negosiasi Batasan Serangan Cyberwarfare

Kunjungan kenegaraan Presiden Tiongkok ke Amerika. (Foto: New York Times)
MerahPutih Teknologi - Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dikabarkan tengah terlibat dalam negosiasi mengenai kesepakatan untuk menetapkan batasan serangan cyberwarfare (perang dunia maya).
New York Times mengatakan masih belum dapat diketahui secara pasti apa perjanjian mengenai cyberwarfare antara kedua negara itu memang diperlukan. Perjanjian seperti ini memang masuk akal, mengingat perang dunia nyata saja perlu adanya batasan senjata.
Dikatakan salah satu perjanjian itu mengatur tentang larangan serangan terhadap infrastruktur penting seperti jaringan listrik dan jaringan selular. Dengan begitu sudah bisa dipastikan kedua negara itu tidak akan melakukan serangan seperti itu pada negara lain.
Masih belum ada kepastian apakah perjanjian itu akan terealisasi. Namun perjanjian ini penting untuk mencegah serangan yang akan mengganggu warga sipil, berikut menghilangkan kekhawatiran AS atas serangan peretas yang belum lama ini menghujani negaranya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, AS menduga Tiongkok adalah biang di balik serangan peretas yang menderanya beberapa waktu lalu. Serangan itu diduga telah mencuri data Manajemen Personalia AS, email internal Gedung Putih, dan beberapa data pemerintahan.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam

2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi

Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya

Waspada! Skema Penipuan Baru Sasar Bisnis di Media Sosial

31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia

China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat

Marak Penipuan APK Berkedok Paket Lebaran, Lakukan Ini agar Tak Jadi Korban

Tiongkok Sudah Punya Kereta Tanpa Rel Sejak 2018
