Angka Kemiskinan Meningkat, Pemerintah Didesak Turunkan Harga BBM

Fredy WansyahFredy Wansyah - Minggu, 27 September 2015
Angka Kemiskinan Meningkat, Pemerintah Didesak Turunkan Harga BBM
Foto ilustrasi (Foto Antara/Nova Wahyudi)

MerahPutih Peristiwa - Mantan Staf Khusus Kepresidenan Bidang Ekonomi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Firmanzah mendesak Pemerintah untuk mengeluarkan paket kebijakan yang berdampak cepat kepada masyarakat. Salah
satunya menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Firmanzah menilai harga BBM jenis premium yang dijual Rp. 7.400 per liter terlalu mahal di tengah lambatnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berakibat peningkatan angka kemiskinan. Padahal, saat ini harga minyak dunia turun
dibawah US$ 45 per barel.

"Kalau bisa dilakukan saat ini ketika harga minyak mentah dibawah US$ 45 per barel, saya rasa pas untuk Pertamina,"
ujarnya dalam diskusi publik bertema "Orang Miskin Bertambah Banyak", di Restoran Dua Nyonya, Jakarta Pusat, Minggu,
(27/9).

Kendati demikian, lanjut Firmanzah, penurunan harga BBM tidak berikan dampak langsung pada angka kemiskinan.

"Terkait angka kemiskinan, elastisitasnya tidak setinggi ketika harga itu dinaikan, tetapi menurut saya tetap akan
ada pengaruhnya jika BBM itu diturunkan," katanya.

Sementara itu ketika dikonfirmasi terkait kerugian Pertamina yang mencapai Rp 15 triliun, dirinya membandingkan
kondisi ketika harga minyak mentah di atas US$ 100 per barel dengan harga jual di bawah sekarang. (rfd)

Baca Juga:

Firmanzah: Jokowi Tidak Serius Tangani Kemiskinan

Investasi Dan Infrastruktur Tak Membantu Kurangi Angka Kemiskinan

Mantan Staf Khusus Ekonomi SBY: Kemiskinan Era Jokowi Akan Naik Terus

#Harga BBM #Firmanzah #Rakyat Miskin #Dampak Kemiskinan
Bagikan
Ditulis Oleh

Fredy Wansyah

Bagikan