Aneka Makan Sehat di Resto Bumi Langit

MerahPutih Kuliner - Kuliner umumnya memanfaatkan bahan-bahan masakan makanan dari pabrik atau petani yang belum tentu memedulikan kelangsungan hidup manusia. Seperti, penggunaan pestiasida maupun zat-zat kimia yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Hal itu tidak bagi Resto Bumi Langit. Resto Bumi Langit adalah resto yang menyajikan bahan makanan yang diolah dari tanaman dan hewan-hewan yang jauh dari zat kimia dan pestisida.

Seluruh bahan di resto yang didirikan oleh Iskandar Wawaruntu ini dibuat dari bahan yang diolah sendiri. Pasalnya, di samping restorannya, lahan pertanian dan peternakannya tampak cukup luas. Di sanalah bahan-bahan makanan diolah sendiri tanpa menggunakan zat-zat kimia.

Resto Bumi Langit beralamat di Jalan Imogiri-Mangunan atau dikenal juga Jalan Imogiri-Dlingo Km 3, Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Menuju resto ini, dari Yogyakarta menuju Jln Imogiri Timur. Selanjutnya ke kiri, ke arah makan makam raja, ada pertigaan ke arah Mangunan belok kanan. Jalan terus di jalur tersebut hingga menemukan kilometer 3. Posisi resto berada di sisi kiri jalan.

Menu resto ini cukup beragam. Ada main course, snack, sayur mayur, ikan dan minuman tentunya. Ada nasi campur yang terbuat dari beras khusus, dan spageti ketela. Menu-menu tersebut merupakan menu harian yang selalu ada. Di luar itu, ada pula menu-menu khusus. Menu khusus berarti menu yang ada hanya pada saat musim tertentu, tergantung pada musim tanamannya.

Semua harga menu memang di atas rata-rata bila dibandingkan dengan harga di tempat-tempat lainnya. Harga termurah di sini mulai dari Rp15.000. Rata-rata menu makanannya di atas harga Rp25.000 per porsinya. Meski mahal, menu yang disajikan terjamin jauh dari zat-zat kimia.

Semua makanan yang diolah di sini pun tidak menggunakan MSG sebagai pelezat makanan. Kelezatan dan kenikmatan makanannya diracik dari kandungan alamiah di tanaman itu sendiri.

"Kan pakai MSG tenggorokan saya sakit. Anak-anak jadi alergi, gatal-gatal. Kan tubuh manusia itu dilahirkan fitrahnya itu baik, organik, kemudian tergantung lingkungan dia," kata Salas, salah satu pengurus Bumi Langit Institute, saat berbincang dengan merahputih.com, di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (13/11). (fre)

BACA JUGA:

1. Dapur Manado, Cicipi Citarasa KUliner Khas Manado di Yogyakarta
2. Pameran Kuliner Indonesia di Belanda, Dari Rawon Surabaya Hingga Mi Goreng Aceh
3. Sate Kalong, Kuliner Malam Warga Cirebon
4. Menikmati Kuliner Medan di Warung Ocik Yogyakarta
5. Menikmati Kuliner Ciamik di The Nitrous Cafe