Amerika Tuntut Hacker Pembantu ISIS


Kelompok Militan ISIS (Foto: Screenshot presstv)
MerahPutih Teknologi - Jaksa Amerika makin memperluas pengetahuan mereka mengenai kejahatan federal. Baru-baru ini departemen kehakiman Amerika menuntut hacker pembantu ISIS.
Seperti dikutip dari The Hill (2/11), departemen kehakiman Amerika baru-baru ini menindak Ardit Ferizi, pria berkebangsaan Kosovo yang diduga memimpin tim hacker.
Ardit diduga telah meretas data pribadi staf militer Amerika untuk membantu ISIS membunuh sebanyak 1.000 orang warga Amerika.
Kampanye Amerika mengenai penanganan hacker ISIS ini memang belum banyak dipublikasikan, karena ini menyangkut pelanggaran data yang juga akan mencoreng nama departemen pertahanan Amerika.
Ardit akan menghadapi ekstradisi di Amerika, dengan ancaman 35 tahun penjara jika dia terbukti bersalah.
Hukum penjara mungkin baru awalnya saja, karena ini merupakan kasus pertama dalam jenis kejahatannya. Kasus ini bisa mengarah pada strategi penuntutan yang lebih berfokus pada kelompok internet yang mendukung ekstrimisme.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror

Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS

Densus Temukan Simbol ISIS di Rumah Salah Satu Pengancam Paus Fransiskus

2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak

Terdeteksi Kibarkan Bendera ISIS di Medsos, 2 Terduga Teroris Dicokok di Jakbar

Teroris Remaja Malang Baiat Online ke ISIS Lewat Aplikasi Medsos

Remaja Terduga Teroris Malang Rajin Menabung Buat Beli Bahan Peledak

Pemerintah Indonesia Kutuk Serang Teror di Rusia saat Ramadan

Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri Sebelum Ditangkap Intelijen Turki
