Akhir Pekan Rupiah Makin Perkasa
Pegawai menghitung uang sebelum didistribusikan di Cash Centre Bank BNI, Jakarta, Rabu (8/7). (Foto Antara/Wahyu Puto A)
MerahPutih Keuangan - Reli nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin tajam. Menutup akhir pekan, mata uang rupiah semakin menjauh dari Rp14.000 per dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (9/10) sore kurs rupiah terhadap dolar AS berdiri kokoh di level Rp13.412 per dolar AS. Berdasarkan Yahoo Finance, rupiah bertengger di posisi Rp13.340 per dolar AS. Sementara data Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) rupiah menguat ke posisi Rp13.521 per dolar AS dibandingkan sebelumnya di level Rp13.809 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada masyarakat yang masih memegang dolar AS untuk mau bersama-sama mulai menjualnya. Dikatakan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara terus menerus mengalami penguatan yang cukup signifikan beberapa hari terakhir ini, namun fundamental nilai tukar rupiah masih mengalami undervalue.
Secara fundamental rupiah masih undervalue. Sejak tiga hari lalu penguatan rupiah signifikan. Karena banyak yang cut loss, baik individu maupun korporasi. Kita bantu dorong sedikit saja. Jadi yang pada pegang USD sebaiknya dijual dolar AS-nya," kata Mirza.
Penguatan rupiah berdampak positif kepada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG ditutup menguat 92,37 poin atau setara 2,1 persen ke posisi 4.583. Indeks saham unggulan LQ45 pun juga menguat 19,48 poin ke 788, serta JII menguat 13,06 poin ke 614.
Pada pembukaan tadi pagi, IHSG dibuka menguat 51,58 poin atau setara 1,1 persen ke posisi 4.543. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 juga naik 12,67 poin ke 781, serta JII menguat 10,60 poin ke 611. (Luh)
Baca Juga:
- Rupiah Berjaya ke Rp13.481 per Dolar AS
- Dalam 2 Hari Harga Emas Antam Turun Rp10.000 per Gram
- Terungkap, Aksi Beli Investor Jepang Dorong Penguatan Rupiah
- Paket Kebijakan Ekonomi III Dirilis, IHSG Tembus 4.503
- Waspada, Rupiah Bisa Berbalik Melemah
Bagikan
Berita Terkait
Warga Makin Mudah Lakukan Pembayaran Digital, Transfer Capai Rp 25 Kuadriliun
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya