Akbar Faizal Kritik Keras Kebijakan Luhut Panjaitan


Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (26/3). (Foto: Antara/Andika Wahyu)
MerahPutih Nasional - Anggota DPR RI, Akbar Faizal (47), mengkritik kebijakan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan terkait rencana penggaetan enam lulusan Harvard, Amerika Serikat, untuk bergabung ke Istana Presiden. Akbar Faizal menganggap langkah tersebut melangkahi andil lulusan dalam negeri. (Baca: Yasonna Laoly Bakal Diganti Trimedya Panjaitan?)
Politikus Nasdem itu menegaskan, seharusnya lulusan kampus dalam negeri yang telah berjasa daam penaikan Jokowi menjadi presiden mendapat kesempatan duduk di Istana. "Tak ada anak Harvard di tim pemenangan kami, yang agak jauh kuliahnya itu paling Eva K. Sundari yang pernah sekolah di Inggris entah di mana," tulis Akbar, melalui ketika aplikasi Whatsapp yang bocor, diterima redaksi, Senin (6/4).
Di dalam surat tersebut, Akbar juga membeberkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenangan Jokowi-JK. Selain itu, ia juga membongkar peran Luhut Binsar yang dinilai tidak terlalu besar. Pasalnya, tim PDIP dan Nasdem terjun sampai ke desa-desa. (Baca: Ke Istana Negara, Setnov Bertemu Luhut Panjaitan)
"Pak Luhut sendiri setahu saya (dan sesungguhnya saya sangat tahu masalahnya) banyak menghabiskan waktu di kantor pemenangan yang dibentuknya di Bravo 5 Menteng dan berdiskusi or menelepon banyak orang yang saya dengar sebagai 'orang LBP' entah di mana saja," paparnya.
Belakangan diketahui, bahwa "surat" yang bocor tersebut merupakan ketikan obrolan di dalam grup WhatsApp. "Surat" tersebut ditulis pada Sabtu (4/4), ditujukan kepada Yanuar Nugroho, salah satu dari lima deputi Kepala Staf Kepresiden. (fre)
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
NasDem Minta DPR Setop Gaji Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

NasDem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, Berlaku Mulai 1 September 2025

Ahmad Sahroni Trending Usai Sebut 'Orang Tolol' di IG, Netizen Banjiri Kolom Komentar

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

Murka Surya Paloh! Sentil KPK Soal OTT Bupati Kolaka Timur, Minta DPR Turun Tangan

Resmi! NasDem Beri Dukungan Penuh ke Prabowo-Gibran, Tapi Paloh Ancam Akan Lakukan Ini jika Ada Kebijakan Salah

Bupati Koltim Abdul Azis Ungkap Psikologis Keluarganya Terganggu Gara-Gara Kabar Diciduk OTT KPK

Apresiasi Usulan NasDem, Komisi II Kaji Wacana Penundaan Sementara Pembangunan IKN

NasDem Nilai Putusan MK Pisahkan Pemilu Inkonstitusional
