Ahok Tuding Tim Auditor DPRD Tak Paham Soal Keuangan


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) ( ANTARA FOTO/Rosa Panggabeanpras)
MerahPutih Megapolitan - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa geram. Pasalnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membentuk tim auditor independen untuk memeriksa ulang Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI tahun 2016.
Menurut Ahok, Tim Auditor independen yang digagas oleh politisi PDIP itu sama sekali tidak mengerti soal sistem keuangan.
"Ini kan auditor luar, dia gak ngerti sistem keuangan juga, yang diliat tuh ada perbedaan komponen. Harusnya memang e-budget, e-planning itu masukin komponen satuan baru jadi nih barang," oceh Ahok dari Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
Mantan politisi Gerindra itu justru mengklaim, pihak auditor yang disewa oleh DPRD masih coba-coba dalam melaksanakan audit. Ia juga mengkalim telah menyisir kembali kebutuhan dan komponen-komponen dalam KUA-PPAS tersebut. Bahkan, Ahok menuding DPRD telah melakukan permainan dalam menggandeng tim auditor dari luar.
"Ternyata mereka ini masih coba-coba, itu yang membuat saya sisir sampe (jam) sebelas malem lah, sebelas hari sisir. Untuk apa? Ternyata mereka masih coba-coba masukin dulu nih judulnya, dalem-nya dimainin. Makanya ketua inisiatif, akuntan ada bedanya ga? Ya pasti beda. Tapi keseluruhan yang mereka mau tipu itu komponen di dalem sebetulnya," ocehnya lagi.
Kendati demikian, tim auditor dari Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN) itu menemukan anggaran siluman Rp1,88 triliun yang dicatat dalam KUA-PPAS tanpa nomenklatur. Hal itu yang menjadikan Ketua DPRD DKI Prasetyo membentuk tim audit non-pemerintah.
"Macam-macam. Misal, kamu bikin judul ATK. Itu kok jadi gede Rp600juta? Ternyata di dalemnya kamu tau ga masukin makan minum padahal makan minum udah, jadi ini banyak hal yang gak masuk akal," pungkasnya. (dit)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global

Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun

RAPBD DKI 2026 Disesuaikan Jadi Rp 81,2 Triliun, Dana Bagi Hasil dari Pusat Turun Rp 15 Triliun

Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi

Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang

Pemangkasan Anggaran Pusat Bikin Proyek DKI Mandek, Nasib GOR dan Sekolah Jadi Abu-Abu
Komunitas Fotografer Minta Maaf setelah Pungutan Rp 500 Ribu ke Pengunjung yang Motret Tebet Eco Park Ramai

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park

Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda

PSI Usul Pelelangan Ikan Masuk Kawasan Tanpa Rokok
