Ahok Ogah Lobi Partai untuk Batalkan Hak Angket

MerahPutih Nasional- Meski Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terus melakukan penggalangan dukungan hak angket, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mau melakukan lobi-lobi kepada petinggi atau elite partai politik maupun pihak legislator. Sebaliknya, Ahok tidak mempermasalahkan hak angket yang disetujui oleh 106 anggota DPRD tersebut.

"Saya mana mungkin lobi parpol batalkan hak angket. Saya enggak salah," kata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada wartawan di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (2/3).

Menurut Ahok, anggota DPRD yang menggalang dukungan hak angket saat ini sudah mulai ketakutan karena dana siluman sejumlah Rp 12,1 triliun yang tercantum dalam Rencana Peraturan Daerah (Raperda) APBD DKI 2015 tersebut sudah dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Ahok, dana siluman yang sedianya diantaranya akan dipergunakan untuk membiayai UPS, buku trilogi Ahok dan scanner tersebut menjadi dasar dirinya berani bersikap tegas untuk tidak melobi partai dalam rangka meminta pembatalan hak angket. (Baca: Diknas DKI Jakarta Tak Pernah Usulkan Pengadaan Buku Trilogi Ahok)

"Ini sudah ketakutan (DPRD). Itu masing-masing partai putusin, enggak ada lobi," pungkas mantan Bupati Bangka Belitung tersebut.

Ahok menambahkan, bahwa munculnya anggaran dana siluman tersebut karena tidak ada e-budgeting. Padahal, transparansi penggunaan anggaran sangat dibutuhkan dan tidak bisa dikompromi pencairannya. Untuk menjalankan transparansi, Ahok membutuhkan sistem yang harus ditaati secara bersama-sama.

"Ini akibat karena enggak ada e-budgeting, makanya saya butuh sistem. Ini sudah jelas hitam atau putih, ini sudah tidak ada lagi kompromi. Sampai mati saya enggak mau palsukan APBD," pungkasnya. (hur)