Abdi Dalem, Digaji atau Tidak tetap Mengabdi

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 05 April 2016
Abdi Dalem, Digaji atau Tidak tetap Mengabdi

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Bekel Jogro Nugroho, di Makam Para Raja, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (5/4). (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Para abdi dalem mendapatkan upah dari pihak Keraton Yogyakarta dengan besaran beragam. Mulai dari Rp5.000 hingga puluhan ribu. Bahkan, di golongan awal terdapat jenjang abdi dalem di mana mereka tidak mendapat upah alias sungguh-sungguh mengabdi.

"Benar, ada yang digaji ada juga yang enggak dapat. Semua tergantung lamanya mengabdi dan bergantung tingkatannya," kata salah seorang abdi dalem Bekel Jogro Nugroho, saat berbincang dengan merahputih.com, di Makam Para Raja, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (5/4).

Bekel Jogro memaparkan, abdi dalem yang tidak menerima gaji biasanya golongan sowan bekti. Setelah golongan ini, atau setelah naik pangkat, abdi dalem akan menerima gaji. Besarnnya tidak tinggi. Salah satu golongan yang menerima gaji ialah golongan bekel.

"Saya, diberi nama bekel, di abdi dalem, dapat gaji Rp15.000 per bulan," imbuhnya.

Di lokasi yang sama, abdi dalem lainnya Rekso Bujo Miroso mengaku, hanya mendapat gaji Rp15.000 tanpa adanya tambahan lain. "Ndak ada tambahan, yo barang yo duit ndak ada," kata pria yang bertugas menjaga makan raja di Imogiri ini.

Bagi semua abdi dalem, bekerja untuk Keraton Yogyakarta merupakan kewajiban yang ditempuh dengan hati. Mereka menjalankan tanpa memikirkan pamrih. Mereka berbuat dengan prinsip "madhep marep mantep" serta bekerja dengan prinsip "sepi ing pamrih, rame ing gawe." Kedua prinsip tersebut ditanamkan sejak dalam pelatihan sebelum diberi gelar abdi dalem. (Fre)


BACA JUGA:

  1. Keberkahan Cheng Beng bagi Penjaga Makam
  2. Cinta Tanpa Kebohongan dalam Lagu Sumsel Dek Sangke
  3. Calung Renteng Alat Musik Tradisional Mirip Angklung
  4. Tidak Ada Pantangan dalam Tradisi Cheng Beng
  5. Tidak Ada Pantangan dalam Tradisi Cheng Beng
#Abdi Dalem #Keraton Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Abdi Dalem Keraton Solo Antre Paket Sembako Lebaran dari PB XIII, Total Ada 500 Orang
Ratusan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta menerima gaji dan paket sembako Lebaran.
Wisnu Cipto - Senin, 31 Maret 2025
Abdi Dalem Keraton Solo Antre Paket Sembako Lebaran dari PB XIII, Total Ada 500 Orang
Indonesia
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Manuskrip dirampas Thomas Stamford Raffles yang juga Letnan Gubernur di Jawa kala peristiwa penyerbuan Keraton oleh pasukan Inggris atau dikenal Geger Sepehi (Geger Sepoy) pada 1812.
Wisnu Cipto - Senin, 25 November 2024
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Berita Foto
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Aksi panggung Yogyakarta Royal Orchestra dalam acara Syukran Rapat Pimpinan DPD RI di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Daerah Istiewa Yogyakarta, Sabtu (23/11/2024).
Didik Setiawan - Minggu, 24 November 2024
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Tradisi
Pameran 'Sumakala' Ceritakan Masa Temaram Yogyakarta Setelah Peristiwa Geger Sepehi
Pameran menggambarkan masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono III dan Sri Sultan Hamengku Buwono IV.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 19 Oktober 2022
Pameran 'Sumakala' Ceritakan Masa Temaram Yogyakarta Setelah Peristiwa Geger Sepehi
Bagikan