2 Tahun Tidak Ada Perubahan, Nano Riantiarno akan Kritik Pemerintahan Jokowi


Nano Riantiarno. (MP/Rizki Kusumo)
MerahPutih Budaya - Sebagai salah satu budayawan senior yang juga masih aktif di Teater Koma, Nano Riantiarno juga memerhatikan permasalahan negara. Terlihat dari pandangannya terhadap pemerintahan Jokowi, bahkan dirinya menilai pemerintah sangat lambat.
Hal ini disampaikan oleh Nano saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, kamis (29/10).
"Saya ketemu Jokowi saat dia masih menjadi walikota di solo. Saya lihat dia masih usaha. Tapi masih banyak pertanyaan rakyat yang harus dijawab. Kayak asap kok lama banget, dollar kayanya dia tenang-tenang aja," ujar Nano dengan nada heran.
Nano pun menegaskan bila belum ada perubahan dalam pemerintah. Dirinya akan melakukan kritik dalam pementasan.
"Sejak dulu kan ada asap enggak sampai seheboh ini. Tapi saya pikir dia lagi menaruh pondasi. Kita lihat di tahun kedua, kalau enggak ada perubahan saya akan kritik dengan karya," tegas Nano.
Salah satu karya yang akan dipentaskan Nano sendiri adalah Opera Kecoa. Menceritakan tentang kekacauan sebuah negara.
"Mungkin tahun depan Opera Kecoa, waktu itu 2003 di Bandung masih bikin. kalau masih banyak orang yang nonton berarti negara masih kacau. Kalau sedikit, saya enggak akan mainkan soalnya negara sudah bagus," canda Nano yang juga sutradara di Teater Koma. (Rky)
BACA JUGA:
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Pementasan Teater Bertajuk Mencari Semar di Ciputra Artpreneur Jakarta

Teater Koma Bawa Karakter Punokawan Melintasi Ruang dan Zaman dalam Pertunjukan 'Mencari Semar'

Jelang Pementasan Teater Mencari Semar Angkat Cerita Tradisi Punakawan yang Futuristik

Melihat Pementasan Teater Bertajuk "Matahari Papua" di Taman Ismail Marzuki

Segera Digelar, ini Alur Cerita Pentas Teater 'MATAHARI PAPUA'
Jelang Pementasan Teater bertajuk Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga

Teater Koma Gelar Pentas 'Matahari Papua', Bicara soal Perjuangan
