Sering Adaptasi Kisah, Nano Riantiarno: Pementasan Lama Masih Berkualitas


Nano Riantiarno. (MP/Rizki Kusumo)
MerahPutih Budaya - Mengangkat kisah Inspektur Jendral karangan Nikolai Gogol, teater Koma kembali mengadaptasi kisah dari luar negeri. Setelah Opera Putih dan Sampek Engtay, hal ini karena melihat kualitas dari karya tersebut.
Hal ini dipaparkan oleh Nano Riantiarno, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat (29/10).
"Kalau menulis naskah baru belum tentu mencakup sekarang. Kalau naskah lama bisa eksis. Saya selalu mengadaptasi. Saya main diteguh karya, punakawan bicara tentang korupsi. Ini merupakan masa kisah masa kini, "papar Nano yang juga sutradara dari pementasan Inspektur Jendral.
Bagi Nano, kisah-kisah pementasan lama masih sangat berkualitas. Terutama naskah Nikolai Gogol dari karya klasik Rusia.
"Hamlet masih bagus, Romeo Juliet masih bagus. Nikolai gogol ada 2, jiwa-jiwa mati dan Inspektur jendral. Di Rusia dia yang paling bagus untuk komedi satir. Terutama karya Insepktur Jendral," tegas Nano.
Selain itu, sang istri Ratna mengatakan bahwa Teater Koma selalu berdiskusi naskah dengan menyesuaikan keadaan masyarakat sekarang.
"Diskusi naskah, kok peristiwa itu 1880 an sekian itu terjadi juga di Indonesia. Mengadaptasi Sampek Engtay dan Romeo Juliet masih cocok dengan keadaan sekarang," pungkas Ratna yang juga produser teater koma. (Rky)
BACA JUGA:
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Pementasan Teater Bertajuk Mencari Semar di Ciputra Artpreneur Jakarta

Teater Koma Bawa Karakter Punokawan Melintasi Ruang dan Zaman dalam Pertunjukan 'Mencari Semar'

Jelang Pementasan Teater Mencari Semar Angkat Cerita Tradisi Punakawan yang Futuristik

Melihat Pementasan Teater Bertajuk "Matahari Papua" di Taman Ismail Marzuki

Segera Digelar, ini Alur Cerita Pentas Teater 'MATAHARI PAPUA'
Jelang Pementasan Teater bertajuk Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga

Teater Koma Gelar Pentas 'Matahari Papua', Bicara soal Perjuangan
