15 Orang Tewas dalam Ledakan Bom di Kuil Bangkok
Ledakan bom di Bangkok, Thailand (foto: screenshot gawker)
MerahPutih Internasional - Sebuah bom baru saja dikabarkan meledak di sebuah kuil ternama di sebuah lokasi demo kontroversial politik di pusat kota Bangkok (17/8).
Akibat dari ledakan bom tersebut belasan orang dikabarkan telah tewas, ujar Pemerintah setempat, seperti yang dilansir dari abcnews.
Seorang juru bicara militer Thailand, Mayor Jenderal Weerachon Sukhondhapatipak mengatakan, Bom tersebut dikabarkan meledak di dalam Erawan Shrine, namun tak hanya itu, sebuah bom tanpa detonator lainnya juga ditemukan di sekitar daerah ledakan.
Sementara itu stasiun televisi lokal mengatakan jika sedikitnya 15 orang tewas. Dan Weerachon juga menambahkan jika puluhan orang terluka akibat dari insiden tersebut termasuk warga negara asing.
Mengenai hal tersebut, Wakil Perdana Menteri Thailand, Prawit Wongsuwon pun telah angkat bicara.
“Kami masih belum tahu pasti siapa yang melakukan ini dan apa alasannya, kami tidak yakin apakah itu ada kaitannya dengan politik, tapi mereka diduga bertujuan untuk merusak perekonomian kami, dan kami akan memburu mereka,” ujar Wangsuwon.
Baca juga:
Kediaman Menteri Pakistan Jadi Sasaran Bom, 10 Orang Tewas
Bagikan
Berita Terkait
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Marak Teror Bom Sekolah Internasional, DPR: Alarm Serius Keamanan Dunia Pendidikan
Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia
Marak Teror Bom, Kapolres Imbau Orangtua Siswa 6 Sekolah Internasional di Jakut Jangan Panik
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris