Penyebaran yang berakulturasi dengan tradisi dan budaya Nusantara memunculkan hal-hal baru dalam menjalankan syariat Islam.

Puncak peringatan Grebeg Maulud Nabi yang digelar oleh Keraton Kasunanan Solo tahun ini, berbeda seperti sebelumnya.

Kenduri dalam bahasa Indonesia berarti jamuan makan bersama untuk memperingati sebuah peristiwa.

Sajak yang dibacakan hari ini mengambil dari serat Sari Ayu. Secara umum serat ini menceritakan perjalanan hidup seseorang dari lahir sampai meninggal.

Tak beberapa lama kemudian, petugas keamanan dari Paksi Kraton pun segera mengatur antrian. Wargapun kembali tertib mengambil makanam dan minuman.

Dari tujuh tersebut, dua di antaranya jantan dan sisanya betina. Ia mengatakan ketujuhnya adalah Kiai Apon, Kiai Welas, Kiai Sukro, Kiai Juminten, Kiai Paing, Kiai Jabo dan Kiai Soge.

Menjelang Idul Adha, Keraton Yogyakarta menggelar Upacara Numplak Wajik.

Di dataran tinggi Dieng, terdapat tradisi pemotongan rambut anak-anak gimbal. Kabarnya, sifat sang anak sebelum dan sesudah pemotongan rambut gimbal akan berubah.