TUA perkara buah pikir bukan umur. Bisa saja umur kepala lima tetapi jiwa juga pikir masih kontekstual. Sebaliknya, mendaku umur belasan atau puluhan tapi semangat, jiwa, dan pikir loyo keburu usang sebelum berjuang.

Semangat muda sejatinya zeitgeist atau jiwa zaman. Tiap masa senantiasa kobar semangat muda meletup-letup jadi bahan bakar penggerak perubahan. Sedekade terakhir, perubahan besar dunia digerakan semangat muda kebetulan sosok sentralnya kaum muda.

Greta Thunberg tampil sebagai sosok berpengaruh pada isu perubahan iklim lewat aksi School Strike for Climate. Joshua Wong melalui Umbrella Movement memperjuangkan demokrasi Hong Kong jadi inspirasi kaum muda Asia menginisiasi aksi serupa. Malala Yousafzai hampir kehilangan nyawa setelah selamat dari serangan Taliban lantaran menuntut akses pendidikan bagi anak perempuan.

Sementara di Indonesia, ada stafsus milenial fenomena anak STM pada aksi #reformasidikorupsi. Anak STM semula selalu beroleh cap pembuat onar di jalan lantaran sering tawuran justru turun ke jalan membawa tujuh tuntutan di anataranya pencabutan revisi UU KPK dan penudaan RKUHP. Mereka sekolah di jalan mendukung kakak mahasiswa menyampaikan pendapat di muka umum sampai fajar menyingsing.

Lha, bagaimana contoh orang uzur tetapi tetap memiliki jiwa dan semangat muda? Tengok Sumarsih tiap Kamis di seberang istana presiden nan tadi siang (30/9) disambangi pegawai KPK tak lolos Tes Kebangsaan menjadi inspirasi tentang ketekunan mencari keadilan khususnya penyelesaian pelanggaran HAM berat di masa lalu, terlebih Peristiwa Semanggi I dan II berakibat hilangnya nyawa sang anak, Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan.

Kaum muda macam Thunberg, Wong, Malala, anak STM, dan orang berumur seperti Sumarsih sama-sama segendangsepenarian soal usaha menolak usang sehingga buah pikirnya aktual. Di bulan Oktober berkaitan peringatan Sumpah Pemuda, Merahputih.com menera tema Pemuda Jagoan Negeri Aing berharap agar semangat muda bagi tiap orang di segala umur terus berkobar di tengah bersama-sama keluar dari kesulitan pandemi.

Peristiwa di gedung Indonesisch Clubhuis (IC) Kramat 106 pada 28 Oktober 1928 menjadi bukti semangat kaum muda beragam suku mengikat janji mengusung semangat pesatuan, bertanah air dan berbangsa satu; Indonesia, serta menjunjung bahasa persatuan; bahasa Indonesia. Ikrar pemuda tersebut jadi tanda meleburnya hasrat kedaerahan pada tiap-tiap kelompok pemuda, sehingga di sisi pemerintah Belanda merasa perlu menugaskan dinas rahasia pemerintah atau Politiek Inlichtingen Dienst (PID) memata-matai segala kegiatan tokoh-tokoh pemuda.

Di masa kolonial, muncul kaum muda revolusioner nan dengan keras mengkritik kebijakan pemerintah lewat tulisan di surat kabar maupun pidato di hadapan publik. Bahkan, tanpa pemuda, proklamasi belum tentu terjadi tepat di tanggal 17 Agustus 1945. Golongan muda secara agresif berupaya mendorong tokoh-tokoh nasional segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia meski sampai harus 'diculik; di Rengasdengklok.

Setelah merdeka, kaum muda pun tak tinggal diam melihat arus kedatangan pasukan Sekutu maupun NICA melakukan aksi. Mereka mengorganisasi pelbagai kelompok masyarakat, malah banyak di antaranya kalangan 'hitam' para jago, copet, kecu, perampok, dan bromocorah angkat senjata mempertahankan kemerdekaan.

Bahkan, setelah merdeka, karpet merah bagi terpancangnya Orde Baru sehabis menyudutkan Sukarno atas segala keadaan morat-marit Indonesia dan puluhan tahun sesudahnya menjungkal kuasa Soeharto sehingga bergulirnya refomasi, akibat aksi kaum muda pada masing-masing masa.

Sekarang, kaum muda tanah air dianggap banyak pakar sebagai penentu utama keberhasilan bonus demografi. Tak heran bila unsur muda di dalam setiap produk kebijakan selalu diserta embel-embel milenial meski harusnya generasi z. Seolah-olah seperti meragukan kaum muda bisa tumbuh lewat usaha sendiri.

Lagipula, halaman muka kebanyakan kisah sukses di era digital justru terpampang wajah belum berkerut menua. Mereka berhasil menyusun kisah kesuksesan lewat banting-tulang, berkolaborasi dengan pemuda lain agar bisa sampai puncak bersama-sama.

Kadang tampilan mereka memang terkesan urakan, cengangas-cengenges, namun hasilnya the best. Mereka muda, beda, dan berbahaiyah! (*)

Fun
Pemuda Negeri Aing, Jagonya Mengembangkan Game
Pemuda negeri aing berprestasi menciptakan game populer di Indonesia.
Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 31 Oktober 2021
Pemuda Negeri Aing, Jagonya Mengembangkan Game
Tradisi
Angelina Ayuni Praise, Pemudi Penari dari Timur Indonesia
Pemudi ini mewariskan tari Indonesia.
Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 31 Oktober 2021
Angelina Ayuni Praise, Pemudi Penari dari Timur Indonesia
Fun
Pemuda, 4 Kalimat Ini Membuat Mantanmu Tak Bisa Berkata-kata
Dengarkan ini wahai mantan.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 30 Oktober 2021
Pemuda, 4 Kalimat Ini Membuat Mantanmu Tak Bisa Berkata-kata
Fun
Mahasiswa Negeri Aing Jagonya Soal Fashion saat 'Ngampus'
Gaya fashion mahasiswa negeri aing berbeda-beda.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 30 Oktober 2021
Mahasiswa Negeri Aing Jagonya Soal Fashion saat 'Ngampus'
Indonesiaku
Mengapa Tidak Ada Unsur Yogyakarta Pada Film Gundala Garapan Joko Anwar?
Yogyakarta sebagai tempat maupun aspek kultural sangat tak mungkin dipisahkan saat menyelami Gundala Putra Petir.
annehs - Jumat, 29 Oktober 2021
Mengapa Tidak Ada Unsur Yogyakarta Pada Film Gundala Garapan Joko Anwar?
Fun
Pemudi Negeri Aing Nyaman Jadi Diri Sendiri
Dia tidak peduli dengan perkataan orang lain tentang dirinya.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 29 Oktober 2021
Pemudi Negeri Aing Nyaman Jadi Diri Sendiri
Fun
Anthony Sinisuka Ginting, Pemuda Jagoan Bulu Tangkis Negeri Aing
Anthony Sinisuka Ginting melewati banyak rintangan untuk meraih juara.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 29 Oktober 2021
Anthony Sinisuka Ginting, Pemuda Jagoan Bulu Tangkis Negeri Aing
Indonesiaku
Selisik Cerita Hasmi Menelurkan Komik Gundala, Apakah Sancaka Anak Buruh?
Hasmi (Harya Suraminata) memang menyajikan kisah Gundala di luar nalar.
Muchammad Yani - Kamis, 28 Oktober 2021
Selisik Cerita Hasmi Menelurkan Komik Gundala, Apakah Sancaka Anak Buruh?
Fun
Pemuda Pejuang Mimpi Berhasil Jadi Pelancong Mandiri
Kini ia bisa melihat dunia.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 28 Oktober 2021
Pemuda Pejuang Mimpi Berhasil Jadi Pelancong Mandiri
Fashion
Aku Sumbang Koleksi Pakaianku untuk Menjaga Lingkungan
Koleksi pakaian aku nyatanya bermanfaat untuk banyak orang.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 28 Oktober 2021
Aku Sumbang Koleksi Pakaianku untuk Menjaga Lingkungan
Indonesiaku
Apa Saja Perbedaan Gundala Versi Klasik Versus Film Joko Anwar?
Perlu nonton berulang untuk tahu.
annehs - Rabu, 27 Oktober 2021
Apa Saja Perbedaan Gundala Versi Klasik Versus Film Joko Anwar?
Indonesiaku
Petir, Lari Secepat Angin, dan Bela Diri Jadi Jurus Gundala Lawan Para Musuh
Semua kekuatan Gundala didapatkan dari para kerajaan di planet lain.
Andreas Pranatalta - Senin, 25 Oktober 2021
Petir, Lari Secepat Angin, dan Bela Diri Jadi Jurus Gundala Lawan Para Musuh
Fun
Pemudi Timur yang Andal Menenun
Ia suka menenun meskipun prosesnya amat rumit.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 25 Oktober 2021
Pemudi Timur yang Andal Menenun
Fun
Aku Tak Mau Lagi Bergaul dengan Teman Bertopeng
Pemudi negeri aing berhasil lolos dari jeratan teman bertopeng.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 25 Oktober 2021
Aku Tak Mau Lagi Bergaul dengan Teman Bertopeng
Hiburan & Gaya Hidup
Ekpresi Fesyen Jovi Adhiguna Hunter, Perjuangan Mengetengahkan Isu Gender
Sebagaimana kalian tahu, i am different
Yudi Anugrah Nugroho - Minggu, 24 Oktober 2021
Ekpresi Fesyen Jovi Adhiguna Hunter, Perjuangan Mengetengahkan Isu Gender