Tokoh Nasional
Luhut Panjaitan
Nama: Luhut Panjaitan
Tempat Lahir: Simanggala, Tapanuli, Sumatera Utara
Tanggal Lahir: 28 September 1947
Kebangsaan: Indonesia
Istri: Devi Boru Simatupang
Anak: Paulina Panjaitan, David Panjaitan, Paulus Panjaitan, Karri Panjaitan
Agama: Kristen
Bermula pada masa pemerintahan B.J Habibie (1999), Luhut diangkat menjadi Dubes Indonesia untuk Singapura. Tak berlangsung lama presiden berganti Abdurahman Wahid (Gusdur), Jenderal bintang empat itu dipercaya menduduki kursi Menteri Perindustrian dan Perdagangan menggantikan Jusuf Kalla. Namun, karier politiknya sempat tersendat manakala Gusdur lengser. Dua kali pergantian presiden, Megawati dan SBY, Luhut lebih sering mengurus bisnisnya ketimbang masuk arena politik praktis.
Pada pemilu 2014, nama Luhut kembali berkibar setelah dia memutuskan mendukung capres Joko Widodo. Alhasil, Joko Widodo menang Pemilu 2014 dan Luhut dipercaya menduduki jabatan Kepala Staf Kepresidenan pertama dalam sejarah Indonesia. Selang setahun kemudian, terjadi reshuffle kabinet kerja, Luhut didapuk menjadi Menko Polhukam menggantikan Tedjo Edhy, pada 2015-2016.
Luhut kembali digeser Presiden Jokowi pada reshuffle kabinet kerja jilid dua menjadi Menko bidang kemaritiman menggantikan Rizal Ramli. Dan, posisi itu hingga saat ini masih nyaman didudukinya.
Karier politik yang mentereng seorang Luhut, tentu tak lepas dari didikan militer yang telah membesarkan namanya. Pria dengan pangkat terakhir jenderal bintang empat ini merupakan lulusan akademi militer terbaik angkatan 1970. Lepas menimba ilmu di Akmil, Luhut lebih banyak menghabiskan kariernya di Kopassus AD hingga akhirnya mendapat bintang empat, pangkat tertinggi di dunia militer.
Kini, dengan jabatan baru sebagai Menko Maritim, Luhut diminta dapat menjalankan tugas sebaik saat di Militer. Luhut dituntut untuk menyelesaikan berbagai persoalan seputar kemaritiman sesuai visi-misi Presiden Jokowi yang terangkum dalam Nawacita. Terutama soal Reklamasi Teluk Jakarta yang belakangan semakin menghangat.