KAMU lagi ngerasa cemas, kalut, dan takut? Relaks gengz, you're not alone! Indonesia juga lagi enggak baik-baik aja kok. Menurut laporan World Happiness Report (WHR) 2019, Indonesia menempati posisi 92 dari 156 negara, dengan perolehan 5,192 poin, dan secara peringkat berada di bawah Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Syedih kan.
Indonesia beroleh rapor merah indeks kebahagiaan dunia berkat raihan buruk di tiga aspek penilaian, meliputi harapan hidup, dukungan sosial, dan tingkat korupsi. Ya gimana enggak mau rebahan nilainya sih gengz, sebab ketiga aspek itu bahkan makin hari makin memprihatinkan. Enggak percaya? Kuy bedah satu-satu biar terlihat jelas.
Dari paling akhir soal tingkat korupsi. Aksi #reformasidikorupsi di pelbagai daerah malah sampai menimbulkan korban jiwa sudah jadi indikasi pemerintah tak serius menangani kasus korupsi.
Kedua, meski kini tak lagi terpecah biner, dua kubu dampak pilpres lalu selalu mencemari ruang publik dengan sentimen golongan. Bila seseorang tak setuju atau mengkritik program pemerintah langsung dicap kampret dan kadal gurun, sebalik bila mendukung kontan distempel cebong. Dialektika untuk memperkaya dialog pun tak pernah jernih dan berjalan maksimal. Hal itu terjadi tak hanya di dunia maya, tapi juga ikut mempengaruhi dunia nyata.
Selanjutnya, bagaimana mau ada harapan hidup bila muncul beberapa RUU tak masuk akal bahkan jungkir balik menyangkut hajat hidup orang banyak. Yang privat diurus publik (RUU Ketahanan Keluarga), sedangkan berkait publik justru diprivatisasi (RUU Omnimbus). Begitu kacau sejak dari pikiran.
Kini, kecemasan masyarakat makin mengental saat tak didapati sama sekali informasi resmi kasus virus corona di Indonesia. Para pejabat berkilah kecemasan masyarakat terlalu berlebihan dan diminta bersyukur karena nihil kasus sembari memberi alasan non-medis mengapa Indonesia kebal virus dengan sebutan Covid-19.
Teranyar, arahan Presiden Jokowi terkait virus corona seperti dilansir akun resmi Twitter Sekretariat Kabinet @setkabgoid justru lebih berfokus pada aspek ekonomi ketimbang kebijakan pencegahan, penanganan, dan langkah taktis berkait penyebaran virus.
Daripada makin anxiety mending party enggak sih buat ngurang-ngurain beban hidup. Pemerintah boleh kacau, tapi masyarakat harus selaw. Apalagi bulan Maret ini penuh peringatan hari besar berkait hiburan, dari Hari Musik, Teater, Puisi, dan Film.
Parahnya, medium alternatif semula jadi tempat pembeda tayangan televisi nan penuh drama, sekarang YouTube sudah ketivi-tivian. Begitu tahu di ada pundi-pundi, pelaku industri televisi ramai-ramai hijrah membuat atau lebih tepatnya memindahkan konten televisi ke YouTube. Tak heran bila simbol api di YouTube dihiasi kanal dengan konsep plek
acara televisi.
Masyarakat butuh medium baru. Bentuk terkini, konsep segar, dan jadi pilihan alternatif hiburan nan berbeda dari kanal-kanal demi subscribers. Di bulan Maret penuh hiburan, merahputih.com mengusung tema Hypeburan gabungan dua kata Hype dan Hiburan. Hype secara sederhana kami artikan sebagai bentuk terbaru atau kekinian, dan hiburan tak lain berarti suatu hal nan bisa menyenangkan hati. Jadi, Hypeburan bermakna bentuk atau medium baru, kekinian, untuk hiburan.
Tren berubah. Teknologi melesat cepat. Perubahan jadi sebuah kemutlakan. Di ranah musik, meski industrinya di Indonesia tak menentu, platform penyedia layanan musik jadi andalan banyak kalangan. Radio pun tak masih berlangsung meski pendengar tak lagi menggunakan radio konservatif, melainkan jaringan daring.
Teater tanah air juga tak kalah angin. Mereka berhasil beradaptasi secara kemasan mengawinkan pertunjukan teater dengan musik, atau lumrah dikenal Drama Musikal. Tiap kali pentas dengan harga tiket tak murah selalu saja ludes terjual.
Puisi kini tak lagi jadi barang usang penghias buku berdebu. Ia menjelma jadi bahan bakar lagu populer dan medium seni populer masa kini, bahkan melahirkan makna baru terhadap cara pandang anak Indie ke-senja-senja-an. Kopi, puisi, dan seja. Indie banget kan!
Di ranah film, platform menonton film jadi medium paling aktual dan populer. Penonton bisa dengan mudah menyetel film atau series kesukaan kapan dan di mana pun. Sineas pun dengan cepat beradaptasi dengan memproduksi film ramah platform, semisal series. Bentuk baru atau Hypeburan pereda stress akan terus berubah dan bertransformasi. Bila perubahan itu tidak diabadikan maka tak akan pernah ada bahan pembanding, memori, dan bahan belajar.
Sepanjang bulan Maret, redaksi secara berkala akan menurunkan artikel lengkap tentang aspek kebahagiaan, kebutuhan hiburan, perubahan bentuk, dan inovasi hiburan, hingga medium alternatif hiburan pelepas stress. Jadi, sudah happy hari ini? (*)