MUNGKIN Rene Descartes, buru-buru merevisi frasa populer cogito ergo sum jadi, 'Aku posting, karena itu aku ada!' begitu bangkit dari kubur. Filsuf asal Perancis itu kaget bukan main, saat melihat rangorang sibuk cari angle foto tersyantik, googling kutipan lirik lagu folk terpuitis buat caption, sampai rela ngedit berjam-jam cuma biar dapat banyak like dan love.
Descartes lagi-lagi geleng kepala menyaksikan anak-cucu Adam berlomba-lomba tampil eksis bukan karena berpikir maka aku ada, melainkan perbanyak posting beautifikasi kehidupan (b aja sih sebenernya) di media sosial. Mereka berpegang teguh pada prinsip agung, “demi followers”.
Kalo udah begitu gengz, ngelanggar norma sosial dan adat udah jadi hal lumrah. Dunia nyata enggak lagi dianggap penting dan relevan. Omaigot! Maka enggak heran muncul kasus kebun berbunga amburadul, benda purbakala rusak, tempat suci diterabas, hanya karena ingin berswafoto ria (selfie) demi mempercantik postingan. Kzl abis!
Eksis di media sosial boleh-boleh aja kok gengz. Namun, akan lebih mantap jiwa kalau kamu eksis sambil berkontribusi positif. Maksudnya? (bentar sebats duls). Selain berisi konten negatif seperti hoax, media sosial tercatat pernah menjadi sarana efektif para pengguna untuk berkontribusi membuat aksi solidaritas untuk korban bencana (Tsunami Palu dan Selat Sunda), mengkitisi kebijakan publik (Penolakan RUU Permusikan), bahkan mendorong perubahan sosial seperti aksi Trashtag Challenge.
Nah, di sepanjang bulan April, pada peringatan hari besar nasional dan internasional, merahputih.com mengajak pembaca dan kamu pengguna media sosial untuk memulai gerakan: Eksis Berkontribusi!
Di Hari Bumi misalnya, kamu bisa memposting foto es kopi dengan sedotan besi atau kayu sebagai bentuk kontribusi mengurangi sampah sedotan plastik. Tentu video viral sedotan plastik nyangkut di hidung kura-kura bikin kamu skeri kan. Maka kampanye menggunakan sedotan besi atau kayu perlu eksis di media sosial.
Kampanye atau gerakan positif lainnya juga harus eksis di media sosial, misalnya penghormatan besar perjuangan sosok-sosok perempuan berpengaruh pada Hari Kartini, gerakan pola dan gaya hidup sehat pada peringatan Hari Kesehatan, dan semangat beralih ke moda transportasi massal (Hari Angkutan). Satu unggahanmu begitu berarti. Dan Descartes pun akan tenang di alam baka.
Ingat, April enggak cuma Mop, tapi Eksis Berkontribusi!
Salam, Redaksi MerahPutih.com