Yusril Dianggap Berikan Alternatif Solusi COVID-19

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 05 April 2020
Yusril Dianggap Berikan Alternatif Solusi COVID-19
Ketua Umum DPP PBB, Yusril Ihza Mahendra, saat menghadiri Muktamar Pemuda PBB, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat malam (28/2/2020). ANTARA

MerahPutih.com - Virus corona atau COVID-19 di Indonesia sudah mencapai taraf mengkhawatirkan. Berdasarkan data terakhir Sabtu (4/4), 191 pasien yang positif meninggal dunia

Banyak pihak yang mengkritik penanganan virus asal Wuhan, Tiongkok oleh pemerintahan Jokowi. Salah satunya adalah Yusril Ihza Mahendra (YIM).

Baca Juga

Polisi Ancam Tindak Tegas Orang yang Ngeyel Kumpul di Tengah Pandemi COVID-19

Beberapa kali, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) menyampaikan kritik pedas kepada pemerintah karena dianggap terlambat dalam menangani COVID-19.

Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha, menilai Yusril sosok negarawan terus menyuarakan pandangan sebagai solusi atas masalah bangsa ini. Meskipun solusinya tidak dijadikan kebijakan oleh pemerintah.

“Sejak sekira dua bulan lalu ketika tersebar berita tentang adanya serangan virus corona di berbagai negara, sepanjang pengamatan saya, Prof. Yusril adalah tokoh yang paling produktif melalui tulisan-tulisannya,” ucap Masduki dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (5/4)

Masduki Toha
Masduki Toha

Dalam pandangan Masduki, YIM selalu menyampaikan pemikiran, pandangan, saran, masukan bahkan kritik kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan. Dan, dalam setiap kali menyampaikan pandangan dan kritiknya, Yusril selalu memberikan alternatif solusi. Setiap hari ruang publik seolah dipenuhi oleh pikiran-pikiran dan pandangannya. Berhari-hari, berminggu-minggu.

Baca Juga

Ketika JHL Group Melawan COVID-19, Sumbang Perlengkapan Medis ke Banyak Rumah Sakit

Pernyataan Yusril terhenti pada 1 April 2020. Ketika itu, Presiden Joko Widodo telah mengambil keputusan dalam menghadapi wabah COVID-19. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Jalan yang diputuskan presiden berbeda dengan yang diteriakkan Yusril. Prof. Yusril lebih merekomendasi Lockdown, akan tetapi Presiden memilih PSBB. Walaupun mengandung kesamaan, tetapi sangat jauh berbeda.

"Apakah Yusril kecewa? Mungkin iya. Tapi apakah Yusril marah? Tidak sama sekali. Justru Yusril hari itu mengakhiri berondongan tulisan-tulisannya. Tulisan terakhir Yusril setelah presiden mengumumkan keputusannya, berjudul “BISAKAH PSBB MENGHADAPI VIRUS CORONA?”. Setelah itu Yusril tidak menuliskan (mempublikasikan) lagi pemikiran-pemikirannya,” jelasnya.

Yusril Ihza Mahendra. (MP/Ponco Sulaksono)
Yusril Ihza Mahendra. (MP/Ponco Sulaksono)

Hanya, lanjut Masduki, pada alinea terakhir tulisan terakhirnya tersebut Yusril menulis kritik sebagai peringatan kepada pemerintah. Ketua DPC PKB Surabaya ini menilai Yusril memiliki sikap keputusan pemimpin negara harus dihargai dan dihormati. Jangan dirongrong. Harus didukung.

“Saya yakin hari ini Yusril adalah orang yang paling tenang dan lega. Dia sudah berusaha semaksimal mungkin. Bebannya telah ditumpahkan. Tugasnya telah ditunaikan. Usahanya telah dijalankan,” ucapnya.

Baca Juga

MUI Sebut Dosa Besar jika Tolak Pemakaman Jenazah COVID-19

Tentu Yusril tidak lantas berleha-leha. Pikiran dan hatinya pasti terus diperas untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi beberapa waktu kedepan.

“Seandainya kita mampu meniru sikap dan caranya dalam berbangsa dan bernegara, sepertinya bangsa ini akan lebih cepat dewasa. Saya merasa kita memang patut berguru kepadanya, Sang Negarawan Sejati,” pungkasnya. (*)

#Yusril Ihza Mahendra #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan