PANIK merupakan kondisi yang tergolong gangguan kecemasan. Biasanya gangguan panik ditandai dengan terjadinya serangan panik secara tiba-tiba, kapan dan di mana saja.
Pada kondisi normal, setiap orang bisa mengalami kecemasan di waktu tertentu, sebagai bentuk respon alami tubuh dalam menghadapi stres atau situasi yang mengancam jiwa.
Baca Juga:
Jack Ma Sumbang Satu Juta Masker dan 'Test Kit' Virus Corona Untuk AS
Gangguan panik lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Biasanya ia berkembang di saat usia seseorang beranjak dewasa, serta dipicu oleh stres.
Seperti yang dilansir dari laman alodokter, penelitian menemukan bahwa terdapat bagian otak tertentu serta proses biologi, yang memegang peranan kunci dalam mengatur perasaan takut dan kecemasan.

Sejumlah ahli menilai, penderita gangguan panik memiliki kekeliruan dalam menginterpretasikan sesuatu yang sebenarnya tak membahayakan, tapi dianggap sebagai suatu ancaman. Lalu, faktor dari luar seperti faktor lingkungan pun dianggap menjadi pemicu gangguan panik.
Adapun beberapa faktor lain pemicu gangguan panik, yakni stres, riwayat kesehatan keluarga, kejadian traumatis yang pernah dialami, perubahan drastis dalam hidup, mengonsumsi kafein dan nikotin berlebihan, riwayat mengalami kekerasan fisik atau seksual.
Gejala-gejala gangguan panik, biasanya berkembang di usia remaja menuju dewasa. Tanda-tanda yang akan dirasakan saat mengalami gangguan tersebut, yaitu mengalami lebih dari tiga kali serangan panik, dan selalu merasa takut, lantaran serangan panik yang terus terjadi.
Baca Juga:
Cegah Penyebaran Corona, Kini Pokemon Go Bisa Dimainkan dari Rumah
Pada satu kali serangan panik, gejala yang terjadi bisa bertahan selama 10-20 menit. Untuk kasus yang jarang terjadi, gejala panik bisa muncul lebih dari satu jam. Umumnya gejala yang ditimbulkan juga bervariasi dan berbeda-beda antara penderita gangguan panik yang satu dengan yang lainnya.
Sementara itu, gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan panik lainnya ialah pusing, vertigo, mual, sesak napas, merasa seperti tercekik, mati rasa atau kesemutan, nyeri dada, berkeringat, menggigil, gemetar, kejang, mulut kering, jantung berdebar, hingga rasa takut akan kematian.

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, ada beberapa metode pengobatan gangguan panik yang bisa dilakukan, guna mengurangi frekuensi intensitas terjadinya serangan panik dan memperbaiki kualitas hidup.
Dua metode pengobatan utama untuk mengatasi gangguan panik yaitu psikoterapi dan pemberian obat. Untuk metode pemberian obat yang digunakan, akan disesuaikan dengan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta tingkat gangguan panik yang dialami. (Ryn)
Baca Juga:
Apple Akan Tutup Toko di Seluruh Dunia Hingga 27 Maret, Kecuali Tiongkok