YOUTUBE baru-baru ini dikabarkan sudah menyiapkan dana segar senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun untuk pengguna Shorts. Sedikit informasi, Shorts merupakan sebuah aplikasi yang dihadirkan untuk menyaingi kepopuleran aplikasi video pendek, TikTok.
Baca Juga:
Pada sebuah unggahan blognya, dikatakan dana tersebut merupakan langkah pertama dalam perjalan YouTube membangun model monetisasi jangka panjang untuk Shorts.

Seperti yang dilansir dari laman CNBC, dana tersebut merupakan langkah YouTube untuk mencoba membangun sebuah basis pengguna serta kreator di Shorts untuk bersaing dengan aplikasi sejenisnya.
Sebagai perusahaan induk YouTube, Google mengumumkan bahwa Shorts telah berhasil meraih pendapatan sebesar US$6,5 miliar pemutaran setiap harinya secara global.
Shorts sudah diluncurkan secara resmi di Amerika Serikat pada awal Mei 2021, setelah menghadirkan versi beta di awal tahun. Terkait dana Rp1,4 triliun tersebut, YouTube akan mulai mendistribusikannya untuk para kreator mulai Juni dan akan berlangsung hingga tahun 2022 mendatang.
Untuk mendapatkan uang dari YouTube, para kreator dikabarkan harus bisa menciptakan sebuah konten yang unik dan digemari oleh komunitas pengguna YouTube.
Baca Juga:
YouTube Telah Keluarkan Lebih dari Rp422 Triliun untuk Kreator

YouTube juga dikabarkan akan menjangkau ribuan kreator konten setiap bulan, dan menerima keterlibatan serta penayangan paling banyak. Serta meminta para kreator konten untuk berbagi masukan tentang performa dari Shorts.
Pada Januari 2021, menurut surat baru yang diterbitkan oleh CEO YouTube, Susan Wojcicki, perusahaan tersebut dikabarkan telah membayar lebih dari US$ 30 miliar atau sekitar Rp422 triliun kepada kreator, artis, dan organisasi media selama tiga tahun terakhir.
Dalam surat pertama Wojcicki kepada pembuat konten tahun 2021, CEO YouTube tersebut meluangkan waktu membahas pertumbuhan YouTube. Saluran yang baru bergabung dengan Program Mitra perusahaan, memungkinkan pembuat konten memperoleh pendapatan iklan, jumlahnya lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020. (Ryn)
Baca Juga: