YBBI Padukan Pelestarian Tari Tradisional dengan Kunjungan Museum
MerahPutih Budaya - Semakin lunturnya kecintaan terhadap tari tradisional di kalangan anak-anak Indonesia usia dini membawa keprihatinan bagi sebagian kalangan yang mencintai kebudayaan Indonesia.
Founder Yayasan Belantara Budaya Indonesia (YBBI) Diah Kusumawardani Wiyanati mengatakan, fenomena itu mendorongnya untuk membuat suatu program Sekolah Tari Tradisional secara gratis. Tak hanya melestarikan seni tari, YBBI juga berusaha memadukan kegiatan tersebut dengan upaya meningkatkan jumlah kunjungan ke museum.
"Sebenarnya, Sekolah Tari Yayasan Belantara Budaya Indonesia ini sudah didirikan sejak tahun 2013 lalu. Di mana kita ingin termotivasi kembali untuk mencintai budaya Indonesia terutama pada anak-anak di usia dini," ujar Diah saat ditemui merahputih.com di sela-selah latihan, di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5).
Diah memiliki alasan kenapa memilih museum sebagai tempat latihan. Menurutnya, dengan digelar latihan di museum, lokasi tempat penyimpanan barang sejarah diharapkan sering dikunjungi oleh masyarakat.
"Jadi kenapa aku buat di museum, agar museum itu terus dikunjungi oleh masyarakat. Dengan adanya program dapat merekatkan masyarakat, maka otomatis mereka akan berkunjung berkali-kali (untuk) latihan di sini," tuturnya.
Saat ini, YBBI sudah memiliki sebanyak 1.000 murid yang terbagi dua tempat. Pertama di Museum Kebangkitan Nasional sekitar 700 orang murid, sedangkan di Museum Nasional berjumlah 300 orang.
"Kurang lebih segitu, sejak pertama kali didirikan sudah 300 orang murid sudah ikut bergabung di sini. Seiring berjalannya waktu semakin banyak peminatnya," tuturnya. (Abi)
BACA JUGA: