Yayasan Harapan Kita Hormati Keputusan Negara Ambil Alih TMII Taman Mini Indonesia Indah. (Foto: TMII)

Merahputih.com - Sekretaris Yayasan Harapan Kita, Tria Sasangka Putra menyatakan menghormati pengambialihan Taman Mini Indonesia Inda (TMII) oleh negara melalui Peraturan Presiden (Perpres) 19/2021.

"Tentunya kami akan bersikap kooperatif," ujar Tria di Jakarta, Minggu (11/4).

Baca Juga:

Pemerintah Kuasai TMII, Plt Sekjen PSI: Buat Nambah Kas Negara

Menurut dia, Yayasan Harapan Kita selalu siap untuk melakukan penugasan dari negara. Hal ini sebagai wujud melanjutkan visi-misi yang telah diamanatkan oleh Tien Soeharto atau Siti Hartinah Soeharto yakni istri Presiden Soeharto, sebagai penggagas pembangunan TMII.

"Sekaligus merupakan pengabdian kepada negara dengan harapan upaya pemerintah mengambil alih pengelolaan TMII ini tidak akan mengganggu berbagai upaya untuk memperkokoh ketahanan bangsa kita," jelas Tria.

Menurutnya, menjadi suatu kehormatan bagi Yayasan Harapan Kita yang telah menerima penugasan dari negara untuk mengelola TMII selama 44 tahun terakhir berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 1977.

Pihaknya telah berkesempatan melayani kunjungan masyarakat serta pejabat negara baik dari dalam dan luar negeri untuk melihat kebudayaan dan seni Indonesia di TMII.

"Tentunya ini (dalam mengelola TMII 44 tahun) penuh dinamika perjuangan dan pengalaman yang sangat berharga," katanya.

TMII
TMII. (Foto: TMII

Ia pun menyatakan, apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan TMII atas kontribusinya selama ini. Terutama pada para pemimpin badan pengelola TMII terdahulu maupun yang masih bertugas pada saat ini.

"Serta kepada segenap personel pengelolaan TMII atas loyalitas, dedikasi, ketekunan, responsif, dan inisiatifnya yang telah disumbangkan kepada TMII," jelas Tria.

Ia jug mengatakan, Presiden ke-2 Soeharto dan istrinya Raden Ayu Siti Hartinah atau Tien Soeharto tidak ada niatan untuk mengelola TMII secara mandiri. Hal tersebut terlihat dari sejak dibangun hingga peresmian, YHK langsung menyerahkan pada negara.

"Presiden Soeharto dan Ibu negara tidak memiliki niat swakelola TMII secara mandiri," kata Tria.

Dia menjelaskan, pembangunan TMII yang dilaksanakan oleh YHK lantaran alternatif DPR pada saat itu.

Baca Juga:

PDIP Apresiasi Jokowi Sukses Rebut TMII dari Keluarga Soeharto

Dalam alternatif tersebut dipilih yaitu melakukan sendiri pembangunan proyek TMII dalam rangka pengisian master plan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota.

"Pertimbangan YHK alternatif ke-4 adalah bertumpu pada skala prioritas, agar tidak menganggu prioritas pembangunan tersebut, dan hasil dari publik hearing DPR pada masa itu," bebernya.

Kemudian pada 2010, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melakukan proses balik nama hak pakai dari atas nama Yayasan Harapan Kita menjadi atas nama pemerintah. "Tanah TMII seluas 150 hektare, sebagai kontribusi kepada negara, YHK telah melakukan tugas mengelola TMII," bebernya. (Knu)

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Pertalite Bakal Naik, Politikus Gerindra: Tunda Dulu Sampai Masyarakat Sudah Siap
Indonesia
Pertalite Bakal Naik, Politikus Gerindra: Tunda Dulu Sampai Masyarakat Sudah Siap

Andre mengakui, bahwa terjadi disparitas harga keekonomian pertalite dengan harga jual saat ini.

DPR Perpanjang Waktu Pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi
Indonesia
DPR Perpanjang Waktu Pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi

Waktu pembahasan RUU PDP akan diperpanjang pada masa sidang mendatang.

 Indonesia Dorong Kelompok Kerja Budaya dan Startup G20
Indonesia
Indonesia Dorong Kelompok Kerja Budaya dan Startup G20

Presidensi G20 India secara menyeluruh mengangkat tema "Vasudhaiva Kutumbakam - One Earth. One Family. One Future."

Belum Terungkap Hingga Hari Ini, Polisi Libatkan Pihak Asing Kejar Hacker Bjorka
Indonesia
Belum Terungkap Hingga Hari Ini, Polisi Libatkan Pihak Asing Kejar Hacker Bjorka

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polri membuka kemungkinan untuk bekerja sama dengan pihak luar negeri untuk memburu sosok Bjorka.

12 Jam Kejagung Gali Keterangan Mantan Mendag Lutfi soal Ekspor CPO
Indonesia
12 Jam Kejagung Gali Keterangan Mantan Mendag Lutfi soal Ekspor CPO

Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sebagai saksi kasus dugaan korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Sinergisitas Jadi Modal Penting Hadapi Potensi Peningkatan Risiko Ekonomi 2023
Indonesia
Sinergisitas Jadi Modal Penting Hadapi Potensi Peningkatan Risiko Ekonomi 2023

Pertumbuhan kinerja keuangan BUMD Bank DKI tak terpisahkan dari kerja sama yang dibangun secara aktif dengan berbagai pihak.

Pamit Joging, 2 Remaja Ditemukan Tewas di Sungai Pleret Karanganyar
Indonesia
Pamit Joging, 2 Remaja Ditemukan Tewas di Sungai Pleret Karanganyar

Dua remaja ditemukan tewas usai mandi di Sungai Pleret Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (15/10).

Presiden Jokowi Disambut Lagu "Ojo Dibandingke" saat Tiba di Kamboja
Indonesia
Presiden Jokowi Disambut Lagu "Ojo Dibandingke" saat Tiba di Kamboja

Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Internasional Phnom Penh, Kamboja sekitar pukul 19.30 waktu setempat, Rabu (9/11).

Resmikan New Kemukus, Puan: Bisa Jadi Lokasi Wisata Keluarga saat Lebaran
Indonesia
Resmikan New Kemukus, Puan: Bisa Jadi Lokasi Wisata Keluarga saat Lebaran

Puan berkunjung ke Kabupaten Karanganyar meresmikan kantor DPC PDIP Karanganyar dan meresmikan objek wisata New Kemukus di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Ferdy Sambo Bakal Bersaksi untuk 3 Mantan Anak Buahnya
Indonesia
Ferdy Sambo Bakal Bersaksi untuk 3 Mantan Anak Buahnya

Terdakwa utama pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo bakal dihadirkan di sidang lanjutan tiga mantan anak buahnya.