Yang Chil Sung, Orang Korea Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Minggu, 19 Agustus 2018
Yang Chil Sung, Orang Korea Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia

Yang Chil Sung atau Komarudin dan Hasegawa sesaat setelah ditangkap. (Foto/Gahetna.nl)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PAGI kelam melanda lapangan Kerkhoff di seberang sungai Cimauk, Garut. Sekira pukul 06.00 WIB pada 10 Agustus 1948, terdengar beberapa kali letusan senjata dan pekik "Merdeka!". Tiga tubuh roboh. Meregang nyawa.

Tak lama, kabar tersiar tentara Belanda mengeksekusi mati 3 eks-tentara Jepang saat Agresi Militer II.

Eksekusi Aoki, Hasegawa, dan Yang Chil Sung bukan tanpa alasan. Mereka merupakan buronan Belanda lantaran melanggar sebuah kesepakatan.

Ketiganya membelot berjuang bersama kaum republik untuk mempertahankan kemerdekaan.

Saat pelarian, ketiganya sempat ditangkap pasukan Papak di Garut dan siap dieksekusi. Di ujung eksekusi, ternyata suara pasukan Papan ya sepenuhnya bulat. Sebagian menganggap tawanan mereka bisa memberi informasi penting tentang strategi musuh.

"Mereka akhirnya diajak memeluk agama Islam dan diganti namanya," kata Jurnalis Sejarah, Hendi Jo dalam diskusi sejarah bertemakan 'Universalitas Sejarah Kemerdekaan: Peran Pejuang Korean dalam Revolusi Indonesia' di Wisma Proklamasi, Sabtu (8/18).

Sosok Yang Chil Sung

Yang Chil Sung atau Komarudin. (Foto/source)
Yang Chil Sung atau Komarudin. (Foto/source)

Dari ketiga tawnan, nama Yang Chil Sung wa paling menonjol. Chil Sung bukan orang Jepang asli. Ia merupakan tentara hasil mobilisasi Jepang asal Korea.

Chil Sung kemudian berganti nama menjadi Komarudin. Ia sosok berkharisma dan tersohor di Garut sebagai ahli strategi peperangan, lihai merakit bom, dan mahir membuat peluru.

Banyak peran ia mainkan dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. "Ia pernah melindungi warga Garut dengan cara meledakkan jembatan Sungai Cimanuk agar Belanda tidak bisa masuk ke Garut," jelas Hendi.

Jiwa nasionalisme Komarudin semakin melambung setelah mempersunting perempuan pribumi bernama Lince. Namun, hubungan mereka tak bertahan lama. Setelah dikaruniai seorang anak mereka berpisah. Lince pergi ke kampung halamannya dan Komarudin masih bertahan di Garut untuk berjuang bersama laskar.

Tak berselang lama, petaka datang. Aroma busuk pengkhianatan begitu menyengat di dalam tubuh pasukan Papak.

Saat menggelar rapat merancang strategi pengusiran Belanda pada malam awal Agustus 1958, Komarudin bersama dua kawan Jepangnya di tangkap Belanda di wilayah kaki Gunung Dora atau perbatasan Garut dan Tasikmalaya.

"Diceritakan bahwa mereka dihianati oleh warga daerah tersebut. Penghianat itu melaporkan posisi Yang Chil Sung dan dua kawan Jepangnya," Jelas Hendi.

Setelah penangkapan, ketiganya dieksekusi. Saat peluru melaju, mereka bersama-sama berteriak memekik kata perjuangan "Merdeka!".

Menjadi Pahlawan

Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Foto/Kaskus)
Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Foto/Kaskus)

Setelah eksekusi di Garut, ketiga jenazah itu dibawa ke Bogor dan dimakamkan di pemakaman umum Pasir Pogor, Kecamatan Tarogong Kidul. Komarudin dikuburkan secara Islam sesuai dengan permintaan terakhirnya.

Karena dianggap pro-Indonesia, Komarudin dianggap sebagai pahlawan. Pada 1995 makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hendi Jo dalam penelitiannya juga pernah menumukan fakta menarik. Pada tahun 1979, ada orang Jepang mencari kerangka para tentara Dain Nippon nan mati dieksekusi. Mereka datang ke tempat pemakaman Komarudin dan dua kawannya. Tengkorak tiga sekawan itu pun diangkut ke negeri Sakura.

"Namun pada tahun 95 juga ada pemindahan makam Kamarudin. Sampai sekarang saya masih bingung, apakah yang dipindahkan memang kerangkanya atau hanya simbol saja," sebut Hendi di akhir pemaparannya. (Zai)

#Pahlawan #Garut #Indonesia #Pahlawan Kemerdekaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Ketua MPR Ahmad Muzani menegaskan kepada negara muslim dunia bahwa Indonesia akan bertahan hingga hari kiamat karena memiliki Pancasila sebagai dasar negara
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Indonesia
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Di Indonesia, Cloudflare tercatat sebagai salah satu dari 25 Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang belum terdaftar di Kemkomdigi
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Indonesia
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Deep Element memiliki keunggulan dalam merancang drone intai maupun tempur berteknologi canggih.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Indonesia
Indonesia dan Yordania Sepakat Tukar-menukar Info Intelijen, Apa Tujuannya?
Kesepakatan kedua negara ini diteken Menhan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Major General Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Indonesia dan Yordania Sepakat Tukar-menukar Info Intelijen, Apa Tujuannya?
Indonesia
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Komitmen bersama Indonesia dan Australia memperkuat perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Indonesia
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik
“Dalam budaya Indonesia, kami memiliki pepatah, ketika menghadapi keadaan darurat, tetangga lah yang akan pertama kali menolong kita,” kata Prabowo
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik
Indonesia
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Peristiwa heroik di Surabaya pada 1945 menjadi bukti bahwa seluruh elemen masyarakat Indonesia mampu meraih kemenangan ketika bersatu menghadapi ancaman bersama. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Indonesia
Kakak Marsinah Titip Pesan Kepada Presiden Prabowo Subianto: Hapus Total Sistem Outsourcing
Kakak Pahlawan Nasional Marsinah, Marsini, menitipkan pesan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara untuk menghapus total praktik outsourcing demi stabilitas rumah tangga buruh
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Kakak Marsinah Titip Pesan Kepada Presiden Prabowo Subianto: Hapus Total Sistem Outsourcing
Indonesia
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Kemensos juga mengusulkan 40 nama lain, termasuk Gus Dur dan Marsinah.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Indonesia
PBNU Dukung Soeharto dan Gus Dur Dapat Gelar Pahlawan Nasional
PBNU mengapresiasi langkah kementerian Sosial di bawah Menteri Saifullah Yusuf yang tengah selesai memproses sejumlah tokoh yang lantas sudah diserahkan ke Dewan Gelar untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
 PBNU Dukung Soeharto dan Gus Dur Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Bagikan