Linkungan

WWF Soroti Isu Krisis Iklim Lewat Meme Memilukan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 19 Oktober 2020
WWF Soroti Isu Krisis Iklim Lewat Meme Memilukan

WWF menggunakan meme untuk menyoroti isu krisis iklim. (twitter/@WWF)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

UNGGAHAN meme 'how it sharted and how it's going' belakangan menjadi viral di berbagai media sosial. Tak jarang itu menggelitik dan membuat banyak orang tersenyum.

Warganet mengikuti tren meme ini dengan membagikan foto split, menunjukkan dua tahap berbeda dalam hidup. Tujuannya tak lain untuk memperlihatkan perubahan dari kehidupan percintaan, karir, dan lain-lain.

Baca juga:

Ganti Istilah 'Perubahan Iklim' Menjadi 'Krisis Iklim'

WWF Soroti Isu Krisis Iklim Lewat Meme Memilukan
Contoh meme how it started, how it's going.(twitter/@annedereaux)

Melihat keterlibatan dan ketertarikan orang-orang akan meme ini, organisasi World Wide Fund for Nature (WWF) ikut melakukan tren tersebut untuk menyuarakan urgensi isu krisis iklim.

Dengan keterangan foto 'How it sharted vs How it's going', unggahan pertama menunjukkan dua foto beruang kutub. di sebelah kiri teradapat foto beruang kutub subur di habitatnya, lapisan es yang tebal. Sedangkan foto di kanan menunjukkan beruang kutub di atas lapisan es yang mencair.

Mengutip laman VICE, National Geographic melaporkan bahwa es laut saat ini mencair sebanyak 14% per dekade karena perubahan iklim.

Saat es mencair, beruang kutub terpaksa berjalan dan berenang jarak jauh hanya untuk mendapatkan es yang tersisa. Itu juga membuat beruang kutub tinggal di darat lebih lama yang membuat mereka kelaparan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature menemukan bahwa beruang kutub terancam punah pada tahun 2100 karena efek perubahan iklim.

Unggahan kedua WWF menunjukkan foto yang memperlihatkan perbedaan habitat koala yang sempat hijau dan subur dan kini telah berubah menjadi hancur akibat kebakaran hutan.

Siapa yang tidak tahu kabar memilukan hati ini, Australia sempat mengalami kebakaran hutan yang besar akibat krisis iklim. Australia telah mengalami kekeringan yang parah dan curah hujan yang sangat rendah. Kebakaran hutan itu mengancam spesies ikonik Australia, koala.

Baca juga:

Lindungi Paus Berarti Bantu Menyelamatkan Krisis Iklim

VICE menulis bahwa pemerintah setempat juga merilis laporan pada 30 Juni, memperkirakan kebakaran hutan dari September 2019 hingga Maret 2020 menewaskan minimal 5.000 koala di New South Wales. Disimpulkan populasi koala di negara bagian tersebut dapat menghadapi kepunahan pada tahun 2050.

Kedua unggahan merupakan upaya WWF untuk menunjukkan kepada duna efek drastis dan negatif krisis iklim untuk lingkungan hanya dalam beberapa tahun saja.

WWF Soroti Isu Krisis Iklim Lewat Meme Memilukan
Beruang kutub semakin lama semakin kurus dan populasinya menurun akibat krisis iklim. (Instagram/@Karmagawa)

Ini bukan pertama kalinya meme digunakan sebagai media untuk menyoroti isu lingkungan. Pada 2019, sempat viral tren meme 10 year challenge. Orang-orang mengunggah diri mereka di 10 tahun lalu dan dibandingkan dengan gambar atau foto terbaru.

Organisasi-organisasi dan aktivis ikut melakukan tren tersebut dengan 10 year climate challenge. Menunjukkan dalam jangka waktu 10 tahun, manusia sudah bisa merusak lingkungan dengan skala dan dampak yang sangat besar.

Walau sains telah menunjukkan dampak negatif dari krisis iklim, bahkan menawarkan berbagai solusi, banyak orang masih tidak memperdulikannya.

Mengutip laman VICE, menurut survei Pew Research Center 2018, rata-rata 20 persen di seluruh negara yang disurvei menganggap pemanasan global sebagai ancaman kecil. Sembilan persen bahkan tidak menganggapnya sebagai ancaman sama sekali. (lev)

Baca juga:

Krisis Iklim Pengaruhi Kesehatan Jantung Janin

#Perubahan Iklim #Pemanasan Global #Kerusakan Lingkungan #Peduli Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Dunia
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
Spesies Nyamuk Culiseta annulata ini diyakini mampu menetap karena tahan terhadap suhu dingin, menandai dampak nyata dari perubahan iklim terhadap persebaran serangga di Islandia.
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Oktober 2025
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
ShowBiz
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Synchronize Fest konsisten menjalankan berbagai inisiatif ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas urban.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Indonesia
MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025
Undang-Undang tersebut bakal mengintegrasikan berbagai kebijakan di kementerian dan lembaga yang saat ini masih berjalan secara sektoral.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025
Lifestyle
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Jakarta Premium Outlets menyerukan kampanye masa depan berkelanjutan lewat aksi nyata Eco Paws.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Indonesia
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Jokowi kini ditunjuk menjadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy. Ia akan bertugas untuk mengatasi masalah ekonomi global hingga krisis iklim.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Dunia
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Para ahli menggunakan pemodelan untuk memproyeksikan jumlah korban sebelum data resmi dirilis.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Indonesia
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Peringkat terendah dalam PROPER adalah hitam yang merupakan penilaian diberikan kepada perusahaan yang gagal mematuhi aturan lingkungan hidup dan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Dunia
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Secara geografis, Pakistan sangat rentan terhadap perubahan iklim karena menghadapi ancaman panas ekstrem sekaligus curah hujan tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Bagikan