Work From Bali Bertujuan Bangkitkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 25 Mei 2021
Work From Bali Bertujuan Bangkitkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Wisatawan lokal menikmati suasana hari terakhir liburan Idul Fitri di Pantai Tanah Lot, Tabanan, Bali, Minggu (16/5/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.

MerahPutih.com - Program Worlk From Bali salah satu program yang dicanangkan pemerintah untuk memulihkan pariwisata. Pasalnya, Pulau Dewata kini tengah terpuruk akibat jatuhnya pariwisata hingga ekonomi.

Salah satunya aparatur sipil negara (ASN) akan diarahkan untuk berkantor di Bali.

"ASN berkantor di Bali merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kepada wartawan, Senin (24/5).

Baca Juga:

Tips Agar Disetujui Pimpinan Untuk Work From Bali

Sandiaga menjelaskan, tidak hanya ASN, pihak swasta juga diarahkan untuk dapat menggelar kegiatan atau pertemuan di daerah termasuk Bali. Tentu saja dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Skema bekerja di Bali hingga saat ini masih dalam tahap untuk dirumuskan.

"Karena membutuhkan persiapan matang dengan memperhatikan efektifivas dan prinsip good corporate governance," jelas Sandiaga.

Skema 25 persen ASN pun masih menjadi usulan yang akan dibahas dalam waktu dekat.

Termasuk jenis pekerjaan apa saja, masih pembahasan. Pariwisata merupakan salah satu sektor dengan tingkat multiplier effect yang tinggi.

Dengan kebijakan ini juga diharapkan akan mendongkrak sektor lain seperti transportasi dan lainnya.

Dokumentasi. Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Jumat (4/12/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Dokumentasi. Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Jumat (4/12/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Kemudian, realisasi anggaran belanja pemerintah ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, khususnya di Bali.

"Bali secara bertahap yang tumbuh minus 5,24 persen pada kuartal I dibanding pada kuartal IV tahun 2020," jelas mantan Wagub DKI ini.

Selain memaparkan program Work From Bali, Menparekraf juga menjelaskan sejumlah program di kementerian yang dipimpinnya, di antaranya Hibah Pariwisata dan bantuan insentif dari pemerintah.

Hibah pariwisata sedang dalam tahap persetujuan anggaran sekitar Rp3,7 triliun.

"Ini kita harapkan bisa dieksekusi dengan baik di tahun anggaran 2021. Dengan skala yang diperluas, diperlebar, dan ditingkatkan,” ungkap Sandiaga yang dikenal memiliki hobi olah raga dan travelling ini.

Selanjutnya, ada program vaksinasi untuk tenaga kerja perhotelan. Program ini bakal menjangkau sektor ekonomi kreatif seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI.

“Kemudian travel corridor arrangement dan di sektor kuliner kami akan angkat tempe sebagai warisan kuliner dunia,” tutur Sandiaga.

Sandiaga memberikan arahan kepada para pengelola destinasi wisata agar meningkatkan prokes 3M menggunakan masker sebagai langkah yang paling mendasar, menjaga jarak, lalu mencuci tangan hingga meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment).

Baca Juga:

Tingkat Kepatuhan Warga Jakarta Pakai Masker Jeblok, Lebih Rendah dari Bali dan Jabar

Selain meningkatkan protokol kesehatan, Kemparekraf juga akan akan terus memantau perkembangan COVID-19 dari data-data yang ada.

Dengan begitu, diharapkan laju penularannya bisa ditekan.

Untuk itu, politikus Gerindra ini berharap bahwa peningkatan protokol kesehatan di destinasi wisata bisa segera diterapkan.

"Apalagi, Juni mendatang Indonesia bersiap untuk membuka travel corridor arrangement di Bali," katanya. (Knu)

Baca Juga:

Cegah COVID-19, 6 Destinasi Wisata Bandung Ditutup

#Sandiaga Uno #Pariwisata Indonesia #Bali
Bagikan
Bagikan