Wisma Atlet Kemayoran Dianggap Paling Siap Jadi Lokasi Isolasi Corona

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 18 Maret 2020
Wisma Atlet Kemayoran Dianggap Paling Siap Jadi Lokasi Isolasi Corona
Proyek pembangunan Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara

MerahPutih.com - Pemerintah menyiapkan wisma atlet di Kemayoran sebagai tempat isolasi pasien virus corona.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, wisma atlet Kemayoran menjadi pilihan paling tepat untuk dijadikan tempat isolasi ketika jarang ditinggali setelah Asian Games 2018 lalu.

Baca Juga:

Akibat Pandemi Virus Corona, Konser 20 Tahun Bintang Lima Tour Dewa 19 Ditunda

"Wisma Atlet saat ini belum digunakan sehingga dia menjadi yang siap baik dari sisi fasilitas, air, dan lain-lain. Kita sudah minta bagaimana untuk menyiapkannya sebagai tempat isolasi," tuturnya, Rabu (18/3)

Rencana itu dilakukan jika rumah sakit rujukan tidak bisa menampung pasien mengidap virus corona jenis baru itu termasuk yang positif COVID-19, tapi tidak menunjukkan gejala.

"Yang penting mereka harus isolasi diri supaya tidak menularkan kepada pihak lain, jadi dibutuhkanlah suatu tempat dan wisma atlet yang kemarin digunakan untuk Asian Games," ujarnya.

Nantinya, pelayanan bagi para pasien itu akan didukung oleh petugas medis dari rumah sakit yang ditugaskan.
Kementerian Kesehatan melalui lamannya menyebutkan hingga saat ini sudah ada 227 rumah sakit rujukan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (7/2/2020). ANTARA/AstridFaidlatulHabibah
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (7/2/2020). ANTARA/AstridFaidlatulHabibah

Selain itu, laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19 di Indonesia bertambah.

Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, terdapat tiga jejaring laboratorium yang sudah bersedia untuk turut memeriksa spesiemen pasien terduga terjangkit virus corona.

"Jejaring laboratorium yang bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 ini adalah jejaring laboratorium Siloam, jejaring laboratorium Kalbe dan jejaring laboratorium Bunda Group," ujar Yuri.

Dengan demikian, pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19 tidak hanya dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) milik Kementerian Kesehatan saja.

Baca Juga:

HPMI Jaya Tunda Musyawarah Daerah Akibat Wabah Corona

Yuri menambahkan, kesediaan sejumlah jejaring laboratorium itu untuk berkontribusi di dalam pemeriksaan spesimen pasien terduga terjangkit virus corona merupakan kabar gembira.

Yuri pun berharap penambahan laboratorium ini berdampak pada percepatan pemeriksaan pasien.

"Ini yang menggembirakan bagi kita sehingga diharapkan dengan cara ini, maka deteksi dini, penemuan cepat kasus, dapat dilaksanakan secara maksimal," lanjut dia.

Sejak pertama kali diumumkan pemerintah terkait pasien COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, hingga saat ini sudah ada 227 kasus positif, 19 di antaranya korban meninggal dunia.

Kemenkes sudah memeriksa 1.372 orang per Rabu ini, 1.178 orang di antaranya negatif dan 22 sampel masih diperiksa. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan juga mencatat ada sembilan orang dinyatakan sembuh. (Knu)

Baca Juga:

Tekan Virus Corona, Bank DKI Terapkan Pemisahan Lokasi Kerja

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan