Wisatawan Keluhkan Pedagang Liar di Kawasan Pedestrian Malioboro

Zahrina IdzniZahrina Idzni - Senin, 02 Januari 2017
Wisatawan Keluhkan Pedagang Liar di Kawasan Pedestrian Malioboro
Jalan Malioboro, Yogyakarta. (MP/Fredy)

MerahPutih Travel - Perubahan pedestrian Malioboro, Kota Yogyakarta, tidak membuat kenyamanan wisatawan terjamin karena masih ada saja wisatawan yang menjadi korban kenakalan pedagang liar di beberapa sudut Malioboro.

Uus, salah seorang guru pendamping studi tur siswa SMP asal Sumedang, menceritakan, bahwa 7 orang anak asuhnya menjadi korban pedagang nakal.

"7 siswa dipaksa beli parfum. Pas ditanya, kenapa mau? Dibilang, siswa-siswa itu disemprotin parfum dulu ke tangan pas lihat-lihat. Terus katanya dipaksa beli," ujar Uus kepada merahputih.com saat bercerita, di Sumedang, Sabtu (31/12).

Para siswa dipaksa membeli parfum di atas harga wajar. Bahkan, salah seorang siswa dimintai Rp125 ribu untuk satu botol mini parfum.

"Pas tau dipaksa, terus ditanyain, udah dikasih belum uangnya? Dibilang udah. Ada yang beli Rp35 ribu, Rp50 ribu, malah ada yang Rp125 ribu. Harga segitu untuk satu parfum yang ukuran kecil, yang biasa dijual Rp10 ribu," paparnya.

Uus menjadi salah satu guru pendamping studi tur para siswanya, Kamis (29/12). Mereka mengunjungi beberapa lokasi wisata di Yogyakarta. Salah satunya kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.

Senada dengan Uus, Ramdan, wisatawan asal Lampung, juga mengeluhkan para pedagang.

Menurutnya, para pedagang keliling di Malioboro menaikkan harga di atas harga wajar. Ia membeli kopi di pinggir jalan kawasan Malioboro dengan harga Rp7.000. Padahal, menurutnya, kopi tersebut hanya disajikan dengan gelas plastik biasa.

#Pedestrian Malioboro #Yogyakarta #Wisata Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Zahrina Idzni

Gaul, supel dan berkibarlah bendera negeri, Merah Putih Jaya
Bagikan