Wisata Indonesia
Wisata Sejarah Papua Barat, Melihat Tank-Tank Peninggalan Perang Dunia II di Dalam Hutan
PAPUA terkenal dengan kekayaan dan keindahan alamnya. Ada banyak tempat wisata berbasis alam baik hutan, dataran tinggi, hingga bahari. Selain itu, jangan lupa ada banyak destinasi wisata sejarah juga di Bumi Cendrawasih.
Nah, kalau kamu ke Papua Barat, ada satu destinasi sejarah yang patut kamu kunjungi. Tepatnya di di Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, sebuah wisata sejarah melihat tank peninggalan perang dunia II (PD II).
Lokasi Distrik vtidak jauh dari tempat pengintaian burung cendrawasih (bird watching) yang ada di Tambrauw. Kamu dalam dalam satu kali perjalanan bisa mendatangi dan melakukan dua aktivitas itu sekaligus.
1. Dipandu masyarakat lokal
Dikutip Arah Destinasi, warga setempat yang sudah terbiasa menjadi pemandu lokal akan mengantar melalui jalan satu-satunya untuk mencapai lokasi tank peninggalan PD II. Jangan khawatir, medan yang ditempuh tidak berat, jalannya relatif rata dan mudah diakses.
Beberapa saat setelah menyusuri jalan setapak, kamu bisa melihat beberapa tank teronggok di rerimbunan tanaman hutan. Tank-tank itu diperkirakan berjenis amfibi dan artileri. Meski tampilannya sudah banyak karat, namun masih utuh semua bagiannya. Roda dan rantai yang ada pada tank pun tak terlepas dari tempatnya. Namun, memang beberapa bagian sengaja dirusak agar tank tidak bisa digunakan lagi.
2. Bagian dari strategi perang
Tank tersebut merupakan milik musuh yang sengaja disembunyikan warga jauh di dalam hutan agar mereka tidak lagi melakukan penyerangan. Konon, tank-tank tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia II. Di dalamnya menurut cerita terdapat peran tentara Amerika yang membantu penduduk pribumi untuk menyerang pasukan perang Jepang.
Taktik yang digunakan berhasil, dengan hilangnya tank milik musuh, maka kekuatan untuk menyerang pun berkurang. Meski begitu, tank tersebut tidak dirusak, hanya dibiarkan begitu saja di dalam hutan. Dulu, tank yang teronggok seperti ini juga banyak ditemui dipinggir pantai. Namun, tank tersebut banyak dipereteli warga, beberapa bagian besinya diambil untuk dijual atau dimanfaatkan.
3. Ada juga bangkai helikopter peninggalan perang
Tank bisa ditemukan di tiga area. Dua area berdekatan dan hanya berjarak sekitar 50 meter, sementara satu area berjarak cukup jauh diperlukan waktu tempuh seharian penuh untuk mencapai lokasi tersebut. Menurut warga, di lokasi yang jauh ada peninggalan bangkai helikopter. Tapi karena jauhnya lokasi, kebanyakan wisatawan hanya mengunjungi dua lokasi pertama.
Melihat potensi wisata Tambrauw yang luar biasa, Pemda setempat pun mendorong masyarakat sekitar untuk ikut mengelola dan menjaga kelestarian objek-objek wisata yang ada di dalam hutan-hutan Tambrauw. Pemda juga akan segera memetakan potesi wisata, sehingga bisa menjadi panduan bagi wisatawan.
4. Akses wisatawan ke lokasi bersejarah peninggalan PD II
Akses menuju kawasan bersejarah di Kabupaten Tambrauw cukup mudah. Apalagi, saat ini pemerintah terus membangun kawasan wisata di sana untuk menarik kunjungan wisatawan, baik tanah air maupun mancanegara.
Dari Jakarta menuju Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, bisa dicapai dengan pesawat udara dengan lama perjalanan sekitar 4 jam. Setelah itu, dilanjutkan dengan kendaraan menuju berbagai lokasi yang akan dicapai, mulai dari tempat pengamatan Cendrawasih, hingga wisata sejarah tank-tank PD II. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Pedalaman Tambrauw, Surga Burung Cendrawasih di Papua Barat