Bisnis

Wirausaha, Pilihan Strategis Bagi Milenial

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 27 Oktober 2021
Wirausaha, Pilihan Strategis Bagi Milenial
Pemuda harus menjadi local hero dengan bangga pada buatan bangsa sendiri (Foto: pixabay/unicorn_owner)

BERWIRAUSAHA bisa menjadi sebuah pilihan strategis bagi kaum milenial yang kreatif, dinamis, melek teknologi, serta memiliki tekad kemandirian tinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.

Teten mengatakan bahwa pemuda harus mengembangkan produk dalam negeri. "Pemuda harus menjadi local hero dengan bangga pada buatan bangsa sendiri, menciptakan dan mengembangkan produk dalam negeri, dengan begitu ekonomi Indonesia akan kokoh dan mandiri," ujar Teten, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Baca Juga:

Belajar Melihat dan Memaksimalkan Peluang Usaha di Masa Pandemi

Pemuda harus menjadi local hero dengan bangga pada buatan bangsa sendiri. (Foto: pixabay/geralt)

Selain itu, Teten juga menyebutkan bahwa Indonesia tengah memasuki fenomena bonus demografi, yakni terjadi peningkatan jumlah penduduk usia produktif.

Pada 2025 hingga 2035 nanti, sebagian penduduk usia produktif merupakan generasi milenial dan generasi Z, yang berada di fase pendidikan dan memasuki dunia kerja. Teten menilai bahwa peran mereka sangat penting untuk perjalanan bangsa Indonesia ke depannya.

Teten menjelaskan pemerintah sedang berupaya menjadikan bonus demografi, sebagai kesempatan emas dalam meningkatkan daya saing serta kemandirian bangsa. Salah satunya lewat perbaikan serta penguatan ekosistem berusaha dari UKM, agar semakin berperan dalam proses pemulihan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Baca Juga:

Uki Eks Noah Rintis Bisnis Busana Muslim

Menurut Teten UMKM mendominasi postur pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja, hingga berkontribusi terhadap PDB. Tapi, rasio kewirausahaan di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 3,47 persen.

Angka tersebut terbilang sangat rendah, bila dibandingkan dengan Thailand yang sudah mencapai 4,26 persen, Singapura 8,76 persen, dan Malaysia 4,74 persen.

Karena itu, rasio kewirausahaan pada 2014 ditargetkan naik menjadi 3,95 persen. Adapun pencapaian target dilakukan dengan penciptaan wirausaha muda yang inovatif, berkelanjutan, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

"Ini tantangan besar kita bagaimana melakukan scaling up terhadap UMKM, baik yang existing saat ini, maupun rintisan-rintisan baru," jelas Teten.

Untuk mendukung wirausahawan lokal, Kemenkop UKM menyiapkan program inkubator wirausaha, lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Kemenkop UKM telah melakukan sejumlah program menarik bagi para wirausahawan. (Foto: pixabay/free-photo)

Di 2021, program tersebut telah bekerjasama dengan delapan inkubator wirausaha. Kemudian di 2022, ditargetkan sebanyak 10 calon inkubator wirausaha baru.

Lewat program inkubator wirausaha itu, Teten berharap bisa terciptanya banyak lapangan kerja, menjadi pendorong lebih banyak inovasi, dan memfasiltiasi para startup dan koperasi untuk mendapat akses pembiayaan.

"Jadi, kami telah mengubah pendekatan birokrasi kepada pendekatan bisnis dalam menyiapkan UMKM naik kelas," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya pun mendorong wirausaha untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Teten menyebutkan per September 2021, UMKM yang sudah on-boarding dalam ekosistem digital mencapai 16,4 juta.

Kemudian, Teten juga mengatakan, upaya untuk menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) juga perlu diperluas, guna menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap produk lokal. Teten berharap produk Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. (ryn)

Baca Juga:

Strategi Jitu Dimas Beck Dalam Mengembangkan Bisnis Kuliner

#Bisnis #Wirausaha #Milenial
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan