Seni

WIR Group Hadirkan Tiga Sosok Maestro Lukis dalam Bentuk Avatar

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 07 Desember 2022
WIR Group Hadirkan Tiga Sosok Maestro Lukis dalam Bentuk Avatar
Animasi 3D yang dapat bergerak memberikan pengalaman unik terhadap lukisan bersejarah karya tiga maestro lukis tersebut. (Foto: AR&Co dan Celcius)

AFFANDI Koesoema, Basoeki Abdullah, dan Antonio Blanco tiga maestro lukis dunia. Ketiganya sudah wafat, tapi karyanya abadi. Masing-masing dengan aliran dan karakteristik lukisannya telah memberikan sumbangan besar dalam dunia lukis. Meski begitu, karya mereka terasa terputus dengan generasi muda hari ini.

Untuk memperkenalkan kembali sosok dan karya tiga maestro itu, AR&Co, anak perusahaan WIR Group, bersama dengan Celsius, brand fashion lokal Indonesia, menampilkan visual karya seni lukisan yang interaktif dan imersif kepada pengunjung melalui dukungan teknologi AR (Augmented Reality).

AR&Co mengembangkan filter Instagram yang dapat memunculkan visual interaktif berupa animasi 3D yang dapat bergerak memberikan pengalaman unik terhadap lukisan bersejarah karya tiga maestro lukis tersebut.

Ekshibisi ini ditampilkan melalui event El-Maestro yang juga jadi ajang peluncuran koleksi fashion terbaru Celsius dan berlangsung di Sarinah, Jakarta.

Tidak sekedar memamerkan karya lukis dan menuangkan mahakarya seni tersebut dalam item fashion, kolaborasi Art in Fashion “El-Maestro” ini juga menghadirkan ketiga maestro tersebut secara nyata, dalam bentuk figur animasi 3D avatar.

Baca juga:

Pelukis Srihadi Berpulang, ITB Kehilangan Guru Besar

basoeki abdullah
Kolaborasi Art in Fashion “El-Maestro” ini juga menghadirkan ketiga maestro tersebut secara nyata, dalam bentuk figur animasi 3D avatar. (Foto: AR&Co x Celsius)

Ini memberikan pengalaman unik bagi pengunjung dan mendorong generasi muda untuk terus memberikan apresiasi terhadap karya seniman dalam negeri.

Gupta Sitorus, Chief of Sales and Marketing Officer dari WIR Group, mengatakan bahwa teknologi AR telah memberikan disrupsi dalam berbagai bidang, termasuk dalam hal memberikan apresiasi pada karya seni.

Sentuhan teknologi dalam karya seni lukisan berhasil memberikan pengalaman unik bagi pengunjung untuk lebih mengapresiasi karya seni tersebut secara lebih dalam.

"Sebuah karya seni mampu menggugah emosi, perasaan, pemikiran mendalam pada orang yang melihat, dan dengan dukungan teknologi Augmented Reality, semua sensasi yang dialami indera itu dapat ditingkatkan,” kata Gupta dalam rilis yang diberikan kepada Merahputih.com.

Di dalam pameran seni El-Maestro, ketiga Maestro ditampilkan dalam bentuk visual interaktif melalui filter Instagram yang mudah diakses oleh pengunjung dan akrab dengan generasi muda. Ini bertujuan untuk menarik minat generasi muda untuk mengenal legenda dunia seni internasional tersebut.

Affandi dan Basoeki kelahiran Indonesia, sedangkan Antonio berdarah Spanyol, tetapi lama menetap di Bali hingga akhir hayatnya.

Baca juga:

'Would You?', Lukisan Romantis dengan Augmented Reality Hadir di Bridestory Market 2022

antonio blanco
Antonio berdarah Spanyol, tetapi lama menetap di Bali hingga akhir hayatnya. (Foto: AR&Co x Celsius)

Selain itu, bagi generasi yang lebih senior, kehadiran tiga maestro dalam wujud figur AR ini dapat menjadi momen nostalgia. AR telah berhasil membawa dunia seni ke level baru dan memberikan kemerdekaan kepada seniman untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda.

“Saat ini, telah banyak penampilan karya seni yang telah dikemas dalam bentuk AR di dunia. Untuk itu, kami senang melihat Indonesia menjadi salah satu negara tersebut yang telah selangkah lebih maju untuk mengaplikasikan teknologi AR ke dalam bidang seni. Sebuah transisi bagi dunia seni di Indonesia dalam memasuki era web3.” tambah Gupta.

Pemanfaatan teknologi AR saat ini telah dimanfaatkan di berbagai bidang karena potensi besarnya. Terutama dalam bidang pemasaran, konten, pendidikan, dan sebagainya.

AR memberikan solusi teknologi melalui pengalaman imersif untuk masyarakat merasakan integrasi dunia online to offline (O2O).

“Sesuai dengan filosofi kami yaitu inklusivitas, kami akan terus berupaya untuk mengembangkan solusi teknologi, termasuk metaverse dan web3, yang dapat dinikmati setiap orang.” tutup Gupta. (kna)

Baca juga:

Maestro Lukis Jeihan Sukmantoro Tutup Usia

#Avatar #Pelukis
Bagikan
Bagikan