Wilayah Tak Tersentuh Virus Corona di Indonesia Makin Menyusut

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 25 Agustus 2020
Wilayah Tak Tersentuh Virus Corona di Indonesia Makin Menyusut
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/am.

MerahPutih.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebut tersisa 30 kabupaten/kota yang belum tersentuh virus corona. Jumlah ini turun drastis bila dibandingkan dengan Mei 2020.

"Pada saat kita mulai pencatatan di Mei jumlah daerah kabupaten/kota yang tidak terdampak jumlahnya cukup banyak, 102 kabupaten kota, sekarang tinggal 30 kabupaten/kota," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8).

Baca Juga:

Positivity Rate Capai 10 Persen, Kasus Corona di DKI Tembus 34.931 Jiwa

Wiku meminta masyarakat lebih patuh terhadap protokol kesehatan.

Hal ini demi mencegah penyebaran COVID-19 dari daerah-daerah dengan risiko sedang maupun hijau.

"Ini harus kita jaga betul supaya tidak ada perpindahannya zonasi. Dari tidak ada kasus menjadi rendah maupun sedang," ujar Wiku.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta. (ANTARA/HO-setkab)
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta. (ANTARA/HO-setkab)

Wiku mengatakan, ada 22 kabupaten/kota yang naik menjadi daerah risiko tinggi atau zona merah.

Sebanyak 223 kabupaten/kota menjadi risiko sedang atau oranye. Sebanyak 195 kabupaten/kota dinyatakan menjadi daerah risiko rendah atau kuning.

Sementara itu, hingga Selasa sore, total kasus COVID-19 mencapai 157.859 orang. Kasus sembuh naik 1.807 kasus dalam sehari sehingga total menjadi 112.867. Di sisi lain, kasus meninggal menjadi 6.858 orang.

Baca Juga:

Ratusan Pegawai Pabrik di Cikarang Tertular Corona, Pemerintah Singgung Minimnya Protokol Kesehatan

Wiku juga menyatakan upaya pemerintah untuk mendapatkan komitmen lebih awal dari negara-negara sahabat dalam penyediaan pasokan vaksin merupakan bentuk perlindungan kepada masyarakat.

Ia menekankan dalam tatanan global, pemerintah Indonesia berusaha menjadi yang tercepat dibanding negara-negara lain untuk mendapatkan akses pasokan vaksin COVID-19.

“Kami tegaskan sebagai bangsa yang besar di dunia dengan jumlah penduduk hingga 267 juta, kita harus mampu menyediakan perlindungan kepada masyarakat, dalam konteks ini adalah vaksin,” ujar Wiku.

Meskipun mencari komitmen pasokan vaksin dari luar negeri, kata Wiku, di saat yang bersamaan, pemerintah Indonesia di dalam negeri tetap berusaha untuk mengembangkan vaksin COVID-19 yang diberi nama vaksin “Merah Putih". (Knu)

Baca Juga:

Kasus Positif Virus Corona di Kota Bandung Kembali Meningkat

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan