MerahPutih.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19, usai pertemuan Kelompok Penasihat Strategis Pakar Imunisasi (SAGE) pada 20-23 Maret 2023.
WHO menyatakan bahwa anak-anak dan remaja yang sehat mungkin tidak perlu divaksin COVID-19. Sementara itu, orang-orang lanjut usia dan kelompok berisiko harus mendapatkan dosis penguat (booster) tambahan 6-12 bulan setelah suntikan dosis terakhir mereka.
"Negara-negara harus mempertimbangkan konteks spesifik mereka dalam memutuskan apakah akan terus memvaksin kelompok berisiko rendah, seperti anak-anak dan remaja yang sehat, tetapi tidak mengorbankan vaksin rutin yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kelompok usia ini," kata Ketua SAGE Dr. Hanna Nohynek.
Baca Juga:
Badan Karantina Kesehatan Nasional Bakal Kendalikan Wabah Seperti COVID-19
WHO merevisi peta jalan untuk memprioritaskan penggunaan vaksin COVID-19 guna menunjukkan dampak strain Omicron dan kekebalan tingkat populasi yang tinggi akibat infeksi dan vaksinasi.
Peta jalan tersebut menguraikan tiga kelompok penggunaan prioritas untuk vaksinasi COVID-19, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Kelompok prioritas tinggi termasuk orang dewasa yang lebih tua, orang dewasa yang lebih muda dengan komorbiditas yang signifikan, orang dengan kondisi gangguan kekebalan--termasuk anak-anak berusia 6 bulan ke atas, orang hamil, dan petugas kesehatan di garis depan.
Untuk kelompok tersebut, SAGE merekomendasikan penguat tambahan 6-12 bulan setelah dosis terakhir.
Kelompok prioritas menengah termasuk orang dewasa yang sehat, biasanya di bawah usia 50-60 tahun.
Mereka dianjurkan untuk mendapat suntikan primer dan dosis penguat pertama.
"Meskipun penguat tambahan aman untuk kelompok ini, SAGE tidak merekomendasikannya secara rutin," kata SAGE, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Jokowi Klaim Indonesia Berhasil Atasi COVID-19 Ketimbang Negara Lain
Hal itu dikarenakan hasil pemberian penguat tambahan terhadap kesehatan anggota masyarakat dari kelompok tersebut relatif rendah.
Mengenai kelompok prioritas rendah, yang mencakup anak-anak dan remaja sehat berusia 6 bulan hingga 17 tahun, SAGE menegaskan bahwa dosis primer dan penguat aman dan efektif.
Mengingat beban penyakit yang rendah, SAGE mendesak negara-negara yang mempertimbangkan vaksinasi pada kelompok usia ini untuk mendasarkan keputusan mereka pada faktor-faktor kontekstual, seperti beban penyakit, efektivitas biaya, dan prioritas kesehatan. (*)
Baca Juga:
Indonesia Mampu Selesaikan Masalah Sendiri Setelah Lolos Hantaman COVID-19