WHATSAPP rupanya tak sepenuhnya aman. Belum lama ini WhatsApp mengungkapkan ada enam kerentanan keamanan pada aplikasi mereka, untungnya sudah teratasi.
Kerentanan itu diketahui dari laporan pada situs khusus keamanan yang disediakan oleh WhatsApp. Situs ini ke depannya akan menjadi sumber informasi dari semua pembaruan keamanan serta Common Vulnerabilities and Exposure (CVE).
Baca juga:
Semakin Terhubung, Pengguna Facebook Akan Bisa Melihat Instagram Stories

Laman techcrunch menuliskan lima dari enam kerentanan keamanan itu langsung diperbaiki di hari yang sama sejak ditemukan. Sementara satu kerentanan lagi baru bisa ditambah beberapa hari kemudian.
Kendati demikian, tak menutup kemungkinan celah itu sebelumnya sudah pernah dimanfaatkan oleh peretas. Tapi, WhatsApp mengaku tak menemukan indikasi atau adanya bukti bila celah itu pernah dieksploitasi oleh peretas.
Kurang lebih sepertiga dari seluruh kerentanan tersebut, diketahui lewat Bug Bounty Program dari WhatsApp. Sementara sisanya berhasil ditemukan dari pengecekan rutin serta sistem otomatis WhatsApp.
Pencarian serta perbaikan kerentanan keamanan itu merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi WhatsApp. Karena WhatsApp memiliki sekitar dua miliar pengguna di seluruh dunia.
Baca juga:
Pakistan Blokir Tinder dan Sejumlah Aplikasi Kencan, Ini Penyebabnya

Sementara itu, situs WhatsApp mempublikasikan pembaruan keamanan dan berbagai informasi lain. Ini merupakan upaya transparansi WhatsApp pada celah keamanan yang ada di aplikasi milik Facebook itu.
"Kami berkomitmen soal transparasi serta daftar web ini untuk membantu komunitas teknologi luas mendapatkan keuntungan, dari kemajuan terbaru kami dalam hal keamanan," tulis pihak Facebook.
Facebook menambahkan agar semua pengguna memastikan selalu memperbarui WhatsApp dari toko aplikasi masing-masing. "Serta memperbarui OS Smartphone mereka setiap kali ada pembaruan," jelas Facebook.
Situs keamanan WhatsApp merupakan permintaan dari banyak pengguna. Mereka meminta WhatsApp memberikan pusat informasi perihal kerentanan keamanan yang ada. (ryn)
Baca juga:
Usai TikTok dan WeChat, AS akan Cekal Aplikasi Tiongkok Lainnya?