MerahPutih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar kembali memberikan peringatan terkait potensi ancaman terorisme.
Boy mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh propaganda jaringan ISIS dan Al-Qaeda.
Propaganda dilakukan melalui media cetak maupun media sosial. Terlebih jelang Natal dan Tahun Baru 2023.
Baca Juga:
Tewasnya Pemimpin ISIS Jadi Motif Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar
"Yang perlu diwaspadai menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, propaganda ISIS dan Al-Qaeda sama-sama menyerukan untuk melakukan aksi, hal ini disebarluaskan melalui media cetak dan media sosial mereka," ujar Boy dalam keterangannya, Jumat (9/12).
Menurut jenderal polisi berbintang tiga ini, hal yang perlu diwaspadai yakni aktivitas pendanaan terorisme yang memanfaatkan momen penggalangan bantuan atau donasi kemanusiaan.
Hal itu dijadikan alat propaganda untuk menarik simpati sekaligus menunjukkan eksistensi mereka kepada masyarakat.
"Momentum tersebut dimanfaatkan oleh kelompok teror dengan menyebarkan video mengenai bantuan, video tersebut digunakan sebagai alat propaganda untuk menarik simpatisan dan menunjukkan eksistensi kelompok mereka," tambahnya.
Baca Juga:
Tewasnya Pemimpin ISIS Jadi Motif Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar
Sebagai langkah pencegahan radikalisme dan terorisme, BNPT bekerja sama dengan berbagai unsur lapisan masyarakat.
Kerja sama ini dilakukan dengan melakukan pendekatan secara soft approach.
"Yakni dengan melakukan transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, pelestarian akar budaya bangsa, dan transformasi pembangunan kesejahteraan," tutup mantan Kadiv Humas Polri ini.
Seperti diketahui, aksi serangan terorisme terbaru terjadi di Polsek Astanaanyar, Bandung.
Pelaku Agus Sujatno ternyata menggunakan bom panci saat melakukan aksi bom bunuh diri Rabu (7/12) itu.
Kuatnya ledakan dari bom itu disebut telah merusak sebagian bangunan Polsek Astanaanyar.
Bom panci juga pernah diledakkan untuk aksi teror di Cicendo, Kota Bandung, pada Februari 2017.
Agus juga terlibat dalam aksi teror tersebut sehingga membuatnya dipenjara selama empat tahun. (Knu)
Baca Juga:
Tewasnya Pemimpin ISIS Jadi Motif Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar