Kesehatan

Waspadai Penyakit Endemik saat Berlibur

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 15 Desember 2019
Waspadai Penyakit Endemik saat Berlibur
Beberapa daerah di Indonesia punya wabah endemik yang mesti diwaspadai. (foto: pixabay/myriam-fotos)

PARA pelancong pasti sudah tahu bahwa setiap destinasi wisata memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing. Karakter suatu destinasi wisata ternyata tak hanya berkaitan dengan kebudayaan, bahasa atau makanan loh.

Setiap tempat juga memiliki wabah penyakit yang menonjolkan karakter wilayah masing-masing. Dengan mengenali karakter suatu tempat beserta penyakit yang mungkin muncul di daerah tersebut, kamu bisa lebih waspada serta dapat menanggulanginya dengan cepat dan tepat.

Berikut sejumlah penyakit endemik di beberapa daerah di Indonesia.


1. Malaria

malaria
Parasit plasmodium menyebabkan penyakit malaria. (foto: pixabay/41330)

Salah satu wabah penyakit yang paling sering ditemui di Indonesia ialah malaria. Dari 258,9 juta penduduk Indonesia, seperempatnya hidup di daerah dengan risiko tinggi penyebaran malaria.

Penyakit yang disebabkan parasit plasmodium dan disebarkan oleh nyamuk anopheles tersebut paling banyak ditemukan di wilayah dengan kawasan hutan yang cukup luas di Indonesia. Kawasan hutan banyak ditemukan di sejumlah kawasan timur Indonesia seperti Papua, Papua Barat, Maluku, dan lain-lain.
Mereka yang terjangkit malaria biasanya mengalami demam, menggigil, sakit kepala, muntah, diare, dan nyeri otot. Bicara dengan dokter dan minta pil antimalaria sebelum, sesaat dan sesudah pergi untuk menghindari penyakit malaria saat melancong.

2. Demam Berdarah Dengue

lotion antinyamuk
Gunakan lotion antinyamuk untuk menghindari nyamuk demam berdarah. (foto: reviews.com)

Selain malaria, wabah penyakit yang dibawa nyamuk ialah demam berdarah. Demam berdarah dengue disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan banyak ditemui ketika musim hujan di area tropis seperti Indonesia.

Data dari Departemen Kesehatan menyebutkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam berdarah dengue. Demam berdarah dengue terbagi atas tiga jenis yakni demam berdarah klasik, dengue hemorrhagic fever, dan dengue shock syndrome. Setiap demam berdarah tersebut memiliki gejala dan proses penyembuhan berbeda.

Untuk menghindari nyamuk demam berdarah saat melancong, kenakan pakaian lengan panjang sehingga nyamuk tak bisa menjangkau kulit kita. Oleskan lotion antinyamuk untuk perlindungan ganda. Jika telanjur terjangkit demam berdarah, temui dokter.

3. Diare

diarhea
Kebersihan yang buruk rentan menimbulkan diare. (foto: pixabay/derneumann)

Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Kelangkaan air bersih menjadi salah satu penyebab wabah diare merebak. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare Depatemen Kesehatan melihat adanya kecenderungan peningkatan jumlah penderita diare.

Supaya terhindar dari diare saat bepergian, rajinlah mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan. Jangan lupa untuk membawa hand sanitizer ke mana pun. Konsumsilah makanan dan minuman yang sudah matang.

4. Tetanus

vaksinasi
Vaksinasi jadi pelindung dari tetanus. (foto: pixabay/dfuhlert)

Tetanus merupakan bakteri yang ditemukan di tanah, debu, dan kotoran yang menjalar ke saraf dan menyebabkan kekauan otot. Dalam beberapa kasus, tetanus juga dapat terjadi pada luka terbuka, gigitan hewan, atau luka bakar.

Penderita tetanus akan mengalami kejang di leher, punggung, dan dada. Mereka juga kesulitan menelan dan demam tinggi. Tetanus banyak ditemui di negara berkembang tanpa akses yang memadai untuk imunisasi. Sejumlah daerah yang baru saja mengalami bencana alam juga rawan terhadap tetanus.

Untuk menghindari tetanus, kenakan sarung tangan karet dan masker. Apabila terpapar dengan sejumlah media yang berpotensi tetanus segera temui dokter untuk suntik tetanus.

Itulah beberapa penyakit yang mungkin bisa menjangkit para pelancong. Selain bersenang-senang kita harus meningkatkan kewaspadaan supaya tidak terjangkit wabah penyakit apapun saat melancong.(avi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan