MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan menyebut, virus COVID-19 varian Delta telah terdeteksi menyebar di seluruh wilayah di Tanah Air.
Menurut Jubir Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, paling banyak varian Delta ini terdeteksi tinggi di 10 Provinsi. Apalagi, provinsi-provinsi itu mempunyai tingkat testing COVID-19 yang cukup rendah.
Baca Juga
Stok Vaksin COVID-19 di Indonesia Berlimpah, Keterisian Rumah Sakit Menurun
“Provinsi-provinsi untuk lebih waspada dan meningkatkan testing dan tracing mengingat jumlah varian Delta yang terdeteksi cukup tinggi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat," ujarnya, dalam siaran persnya, Kamis (19/8).
"Kemudian Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua dengan angka testing rate dibawah rata-rata nasional,” tambahnya.
Nadia menuturkan, per tanggal 18 Agustus bahwa dari 500 ribu sekuensing yang dilakukan tercacat 80 persen merupakan dari varian Delta.
“Per tanggal 18 Agustus sudah lebih dari 500 ribu sekuensing dilakukan dengan 80 persen hasil adalah varian Delta,” lanjutnya.

Ia pun meminta agar provinsi-provinsi itu meningkatkan upaya testing, tracing dan laporkan kasus-kasus yang masuk kriteria untuk dilakukan pemeriksaan sekuensing ke laboratorium.
Nadia pun mengingatkan bahwa kemampuan penularan varian Delta ini lebih tinggi serta memunculkan gejala dan keparahan lebih tinggi.
“Sekali lagi upaya pengendalian dan vaksinasi yang kita lakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan dan mencegah keparahan. Termasuk kematian akibat infeksi varian Delta ini,” paparnya. (Knu)
Baca Juga