Waspada Tipe Erupsi Gunung Marapi Berubah Lebih Dahsyat


Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari kaki Gunung Singgalang, Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (7/1/2024). . ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww.
MerahPutih.com - Ada yang baru dalam tipe erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) saat ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi Marapi telah mengalami perubahan tipe erupsi dari freatik menjadi magmatik.
"Hal ini pada dasarnya merupakan serangkaian proses dari naiknya magma ke permukaan atau disebut proses intrusi magma," kata Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki saat dihubungi di Jakarta, Rabu (10/1).
Ahmad menjelaskan saat terjadi intrusi magma, maka akan terjadi peningkatan panas dan gas di dalam tubuh Gunung Marapi. Selanjutnya panas semakin meningkat dan gas yang terbentuk semakin banyak, serta meningkatkan tekanan di dalam tubuh gunung api tersebut.
Baca Juga:
Gunung Marapi Lontarkan Abu Vulkanik 500 Meter
Gas atau uap air yang semakin banyak akibat adanya pengaruh dari air tanah sampai suatu tahapan yang tidak dapat ditahan lagi, kata dia, sehingga terjadilah erupsi freatik.
"Dalam kondisi erupsi freatik itu, magma masih berada jauh di dalam tubuh gunung. Selanjutnya dengan terjadinya erupsi freatik, maka jalan magma ke permukaan semakin mudah," papar Ahmad.
Kemudian, lanjutnya, magma mencapai permukaan dangkal yang akhirnya saat terjadi erupsi magma terlontarkan ke permukaan, sehingga itu disebut erupsi magmatik karena material yang dikeluarkan merupakan magma baru.
Dilansir Antara, Kepala PVMBG Hendra Gunawan menuturkan erupsi magmatik berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunung api yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi.
Untuk itu, PVMBG mengimbau masyarakat agar lebih waspada tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi Kawah Verbeek di Gunung Marapi. "Potensi atau ancaman bahaya Gunung Marapi juga dapat menjadi lebih luas," tegas Hendra. (*)
Baca Juga:
Bandara Internasional Minangkabau Dibuka lagi setelah Tutup Akibat Erupsi Marapi
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
BMKG Catat Ada 24 Gempa Susulan usai Guncangan Magnitudo 5,7 di Banyuwangi

BNPB Langsung Kirim Tim ke Banyuwangi dan Situbondo Usai Gempa Magnitudo 5,7

Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali

Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa

Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang

Siklon Tropis Bualoi Berpotensi Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Indonesia Timur

Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan
