Waspada, Angka Kasus COVID-19 Alami Lonjakan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 06 Januari 2022
Waspada, Angka Kasus COVID-19 Alami Lonjakan
Tangkapan layar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Kamis (6/1/2022). (ANTARA/Andi Firdaus)

MerahPutih.com - Satgas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat untuk waspada dan berhati-hati.

Hal tersebut karena dalam 14 hari terakhir terlihat adanya tren peningkatan kasus positif.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, meski peningkatan harian cenderung fluktuatif, namun penambahan kasus harian terakhir telah mencapai angka 404 kasus.

Baca Juga:

Penambahan Kasus COVID-19 Hari Ini di Atas 500

"Ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan kasus harian 2 minggu sebelumnya, yaitu hanya 136 kasus," ujarnya dalam konferensi pers perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia, Kamis (6/1).

Menurut dia, angka itu tergolong tinggi. Sebab, penambahan kasus positif sebesar 404 terakhir kali terjadi pada bulan November 2021.

Kedua, menurut Wiku, tren peningkatan juga pada kasus aktif harian. Peningkatan ini setidaknya teramati dalam satu minggu terakhir.

"Jika pada minggu lalu jumlah kasus 4.300, per 5 Januari 2022 naik menjadi 4.800," kata Wiku.

Ketiga, lanjut Wiku, positivity rate juga menunjukkan tren kenaikan, serupa dengan kenaikan kasus positif. Kenaikan positivity rate, menurut dia, memang cenderung fluktuatif jika dilihat dari hari ke hari.

"Meskipun demikian, tren kenaikannya sudah dapat teramati. Jika pada dua minggu lalu positivity rate harian 0,07 persen saat ini meningkat menjadi 0,9 persen," ujar Wiku.

Baca Juga:

Legislator PDIP Minta PTM Dihentikan Jika Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19

Wiku menjelaskan, peningkatan terlihat pula pada angka nasional keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi di rumah sakit rujukan.

Kenaikan yang terjadi pada BOR isolasi konsisten terjadi dalam 14 hari terakhir.

"Jika pada dua minggu lalu keterisian tempat tidur isolasi hanya sebesar 1,38 persen saat ini telah meningkat menjadi 3,35 persen," jelasnya.

Wiku menambahkan, adanya peningkatan pada kasus aktif, kasus positif, positivity rate, serta BOR isolasi merupakan fakta bahwa telah terjadi peningkatan penularan di masyarakat.

Artinya jika tidak dikendalikan sejak saat ini, Wiku menegaskan, jumlah orang positif yang meningkat dapat berpotensi menimbulkan kenaikan kasus yang lebih tinggi. (Knu)

Baca Juga:

Kasus COVID-19 DKI Bertambah 259 Orang, 211 Pelaku Perjalanan Luar Negeri

#COVID-19
Bagikan
Bagikan