Warga yang Berasal dari Episentrum Corona Diminta Sadar Diri untuk Isolasi
MerahPutih.com - Pemerintah terus mengimbau masyarakat berperan dalam pemutusan rantai penyebaran virus corona (COVID-19). Semua orang yang datang dari episentrum virus corona diminta sadar diri untuk melakukan isolasi mandiri.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah terus melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Salah satunya melakukan pemantauan kepada masyarakat yang memiliki riwayat bepergian di wilayah episentrum.
Baca Juga:
"Kami mengimbau agar mereka yang berasal dari wilayah epicenter menyadari diri, meski tidak ada keluhan sakit apa pun atau hanya keluhan batuk, demam yang ringan, sadari bahwa potensi membawa virus," ungkap Yuri kepada wartawan, Rabu (22/4).
Yurianto menegaskan siapa pun yang datang dari wilayah epicentrum corona diwajibkan melakukan isolasi mandiri. Selain itu, harus menggunakan masker dan jaga jarak.
"Lakukan isolasi 14 hari, gunakan masker, dan jaga jarak," kata dia.
Menyambut bulan Ramadan, Yuri juga memberi imbauan. Dia mengingatkan umat Islam tetap berada di rumah selama menjalankan ibadah puasa.
"Ini saatnya kita menjalankan Ramadan bersama keluarga karena kita tak pernah tahu siapa yang berada di luar membawa virus," ucap Yuri.
Yurianto mengajak untuk senantiasa mengenakan masker jika keluar rumah, menghindari kerumunan, hindari menaiki kendaraan dengan penumpang penuh. Termasuk dalam hal membeli makanan untuk tetap diusahakan dari rumah.
"Usahakan gunakan jasa pengantaran kalau membutuhkan sesuatu, segera pulang sesampai di rumah lepas masker, cuci tangan dengan sabun, dan ganti dengan masker baru," paparnya.
Baca Juga:
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap melindungi kelompok rentan, para lansia, dan mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti darah tinggi, kencing manis, asma, kanker, TBC dan lainnya. Karena mereka rentan dan akibat fatal kalau terinfeksi COVID-19.
"Keberhasilan ini tergantung peran serta masyarakat, RT/RW, desa sampai pelaksanaan isolasi mandiri baik perorangan dan kelompok, dan kepatuhan penerapan PSBB kuat dengan penelurusan kontak lebih agresif dengan dinas kesehatan setempat dan uji sampel secara masif," tuturnya. (Knu)
Baca Juga: