MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah mencatat sebanyak tiga orang warga Solo probable Omicron dari hasil uji Laboratorium Kesehatan Semarang. Ketiga pasien tersebut menjalani isolasi di rumah sakit di Kota Bengawan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, saat ini kasus COVID-19 di Solo sedang naik. Bahkan, untuk saat ini tingkat nasional sudah masuk gelombang ketiga COVID-19.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkot Solo Putuskan Stop PTM
"Nanti kita kondisikan, memang kasusnya lagi naik di Solo," ujar Gibran, Minggu (6/2).
Ia mengatakan, dengan naiknya angka kasus harian COVID-19 di Solo, pihaknya akan melakukan evaluasi sejumlah kebijakan berkaitan dengan event Kota Solo, diantaranya adalah lampion Imlek.
Pemkot mendeteksi adanya peningkatan pemanfaatan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit dalam beberapa waktu terakhir. Saat ini dilakukan penambahan kapasitas ruang perawatan COVID-19.
Varian Omicron diketahui penularannya cepat, tapi kematiannya rendah. Meskipun demikian faskes harus siap. Pada Jumat (4/2) kapasitas ruang perawatan di Solo telah mencapai 21 persen dari total 440 ruang perawatan (bed).
Disinggung adanya tiga orang warga Solo probable Omicron, Gibran menegaskan hal itu sudah diprediksi. Terlebih puncak kasus kali ini akan terjadi pada bulan Februari-Maret.

"Kan saya sudah saya bilang pasti masuk Solo (Omicron). Bukan untuk menakuti. Antisipasi saja," tegasnya.
Pemkot Solo, Jawa Tengah telah mengirimkan sebanyak 91 sampel pasien COVID-19 untuk ke Balai Laboratorium Kesehatan Semarang. Dari hasil tersebut sebanyak 11 orang probable Omicron positif dan jalani isolasi di sejumlah rumah sakit di Kota Solo.
Tiga dari 11 pasien probable Omicron itu tercatat sebagai warga Solo. Sementara itu, sisanya tercatat sebagai warga luar Solo yang dirujuk ke sejumlah RS di Solo. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Anies Kembali Rekrut Nakes COVID-19, Gaji Rp 5 Juta Per Bulan