Warga Manggarai Barat Tolak Tiket Rp 3,75 Juta ke Pulau Komodo

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 18 Juli 2022
Warga Manggarai Barat Tolak Tiket Rp 3,75 Juta ke Pulau Komodo
Ilustrasi - Pemandangan kawasan wisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, yang tampak dari kawasan Puncak Waringin, Kamis (14/7/2022). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) menaikkan tarif masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar menjadi sebesar Rp 3,75 juta. Kenaikan tersebut diklaim sebagai bentuk tanggung jawab sosial wisatawan terhadap kelestarian lingkungan di dua pulau dalam wilayah Manggarai Barat tersebut.

Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat memprotes kenaikan harga tiket ke beberapa titik wisata dalam wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) itu.

"Kami mengajak pemerintah untuk mencermati kembali beberapa poin penting seputar rencana itu," kata Ketua Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat Rafael Todowela di hadapan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di kantor Bupati Manggarai Barat, Senin (18/7).

Baca Juga:

Mulai 1 Agustus, Tiket Masuk TN Komodo Naik per Orang jadi Rp 3,75 Juta

Sejumlah warga dalam asosiasi pelaku pariwisata itu menyampaikan aspirasi mereka lewat aksi demo di depan kantor Bupati Manggarai Barat.

Menurut mereka kebijakan menaikkan tarif masuk sebesar Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun yang berlaku mulai 1 Agustus 2022 sangat merugikan masyarakat Manggarai Barat dan NTT yang selama ini hidup dari sektor pariwisata. Mereka berasumsi, peningkatan harga tiket yang sangat mahal berpotensi menurunkan jumlah wisatawan yang datang ke Flores.

Dengan pembangunan resor eksklusif di dalam kawasan konservasi, pengunjung yang terbatas, dan eksklusif akan dicaplok perusahaan-perusahaan yang sudah diberi izin beroperasi di dalam kawasan TNK.

Kebijakan itu, katanya, dinilai mematikan mata pencaharian masyarakat yang umumnya berskala kecil dan menengah. Hal ini merugikan masyarakat pelaku pariwisata dan menghambat pemulihan ekonomi pascapandemi

"Pada saat ini, sejumlah wisatawan telah membatalkan kunjungan mereka ketika mendengar informasi kenaikan tiket ini," ucap Rafael, dikutip Antara.

Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat memberikan protes atas kenaikan harga tiket ke beberapa titik wisata dalam wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) di depan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di halaman Kantor Bupati Manggarai Barat, NTT, Senin (18/7/2022) (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat memberikan protes atas kenaikan harga tiket ke beberapa titik wisata dalam wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) di depan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di halaman Kantor Bupati Manggarai Barat, NTT, Senin (18/7/2022) (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Mereka menilai kebijakan itu meminggirkan warga lokal karena adanya praktik monopoli bisnis pariwisata di tangan segelintir orang untuk menjadi penguasa atas pariwisata di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Kunjungan berbasis kuota yang dikuasai PT ini sangat berpotensi merugikan para pelaku pariwisata setempat karena akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat," kata dia.

Atas beberapa catatan kritis itu, Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat mendesak pemerintah membatalkan pemberlakuan tiket Rp 3,75 juta.

Baca Juga:

Rencana Berlibur ke Pulau Komodo? Tahan Dulu Pemerintah Tutup hingga Satu Tahun

Mereka mendesak pemerintah untuk mencabut semua izin perusahaan baik swasta atau milik negara yang telah mengantongi izin usaha pariwisata di dalam kawasan TNK.

"Bagi kami selain membahayakan konservasi, kehadiran perusahaan-perusahaan ini menciptakan monopoli bisnis pariwisata di kawasan TN Komodo yang meminggirkan warga lokal," kata dia.

Rafael melanjutkan forum mendorong pemerintah menghentikan wacana ini dalam mengelola TNK dan mendesak pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar untuk mendorong kinerja Balai TNK sebagai penjaga konservasi dan mendorong keterlibatan masyarakat sebagai pelaku aktif konservasi dan wisata komunitas. (*)

Baca Juga:

BTNK Pastikan Komodo Aman dari Kebakaran Pulau Rinca

#Pulau Komodo #Pulau Padar
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan