MerahPutih.com - Sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim), mengalami bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut. BMKG Kelas 1 Juanda, memperkirakan cuaca ekstrem bakal berlangsung sampai minggu depan.
Hal tersebut diklaim BMKG disebabkan kondisi atmosfer dan suhu muka air laut yang menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Para Menteri Antisipasi Ancaman Bencana Cuaca Ekstrem
Kepala Stasiun BMKG Kelas 1 Juanda, Taufiq Hermawan menyampaikan, dari hasil analisa kondisi iklim. Sejumlah wilayah di Jatim masih memasuki peralihan cuaca, alias pancaroba.
"Dinamika atmosfer di wilayah Jatim masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan naiknya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah dalam sepekan ke depan," tutur Taufiq, Senin (24/10).
Ia menegaskan, atmosfer di Jatim terindikasi pola konvergensi dan perlambatan kecepatan angin yang mengakibatkan meningkatnya aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Tak hanya itu, gelombang atmosfer Equatorial Rossby dan Kelvin, berikut suhu muka laut di perairan Jatim masih hangat, dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 oC, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.
"Kondisi ini berpengaruh pada pembentukan awan Cumulonimbus yang semakin intens dan bisa mengakibatkan cuaca ekstrem," katanya.
Taufiq menghimbau sekaligus memperingatkan sejumlah daerah agar terus waspada hingga 30 Oktober 2022, mendatang. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi diantaranya genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan hujan es. Selain itu, wilayah di Jatim juga diminta waspada terjadinya tanah longsor.
Sejumlah wilayah di Jatim yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem tersebut antara lain Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan.
Kemudian Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
"Masyarakat diimbau untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi atau sungai," katanya. (Andika Eldon / Jawa Timur)
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup