MerahPutih.com - Pemerintah terus menjaga momentum transisi pandemi COVID-19 dengan memperbaharui sejumlah kebijakan. Saat ini, hampir semua wilayah di Indonesia menerapkan PPKM level 1.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, meminta warga tetap waspada dan siaga dalam menjaga momentum masa transisi pandemi COVID-19 ini.
Baca Juga:
Kemenkes-WHO Masih Diskusikan Status Vaksinasi COVID-19 di Masa Endemi
"Perlu diperhatikan, bahwa terjadi kenaikan tren kasus positif selama tiga minggu terakhir yang diikuti kenaikan kasus aktif dalam empat hari terakhir," ujarnya.
Padahal, lanjut ia, selama tiga bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron, kasus berhasil dipertahankan tetap stabil.
"Harus diwaspadai adanya kenaikan dalam jumlah yang sekecil apapun," sebut Wiku.
Data per 5 Juni 2022 secara nasional menunjukkan, terjadi kenaikan kasus positif mingguan, bertambah 571 kasus atau 31 persen dibandingkan kasus pada 22 Mei 2022, dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.
Hal yang sama terjadi pada kasus aktif harian, kenaikannya bertambah 328 kasus atau 10 persen dari 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian di 2 Juni 2022,
Meski demikian, kenaikan kasus positif dan kasus aktif tidak diikuti kenaikan tren keterisian tempat tidur (BOR) isolasi harian di rumah sakit yang masih stagnan, dan tren kematian mingguan terus menunjukkan penurunan.
Ketua Satgas PB IDI Prof Zubairi Djoerban meyakini situasi COVID-19 di Indonesia saat ini memasuki fase endemi berdasarkan sejumlah indikator epidemiologi yang telah membaik.
"Apakah Indonesia sudah masuk tahap endemi? Saya akan jawab iya. Kenapa? Karena positivity rate-nya stabil di bawah 3 persen. Keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka kematian juga rendah sekali," kata Zubairi.
Ia mengatakan, selama dua tahun lebih masyarakat Indonesia akrab dengan kata pandemi, dan saat ini mulai akrab juga dengan istilah transisi serta endemi.
"Memasuki bulan Juni, angka kasus di Indonesia selalu di bawah 400. Ini bagus sekali. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang telah menyatakan endemi, namun kasusnya masih 70 ribu kasus per hari," ujarnya. (Knu)
Baca Juga:
Menkes Ungkap Kunci Utama Indonesia Beralih dari Pandemi ke Endemi