MerahPutih.com - Indonesia kembali kehilangan tokoh bangsa. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif meninggal dunia, Jumat (27/5), sekitar pukul 10.15 WIB, di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, keteladanan dan pemikiran cendekiawan muslim Buya Syafii Maarif wajib diteruskan semua pihak.
"Keteladanan beliau wajib kita teruskan. Sebagai guru bangsa pemikiran-pemikiran beliau sangat menyejukkan, moderat, dan dapat diterima lintas generasi," ujar dia, dalam video ucapan belasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif, Jumat (27/5).
Baca Juga:
Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia
Ia mengatakan, Buya Syafii Maarif adalah ulama terbaik dan seorang guru bangsa.
Ia menyampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan, keluarga besar warga Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia, bahwa dirinya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Buya Syafii Maarif ke Rahmatullah.
"Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau, mengampuni segala kekhilafannya dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya," ujar Wapres, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Taliban Janji Bersikap Moderat, Buya Syafii: Kita 'Wait and See' Dulu
Sebelumnya, Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, Ma'ruf sedih dan merasa kehilangan atas wafatnya Buya Syafii Maarif, yang wafat Jumat hari ini di Yogyakarta.
Ia menyampaikan, Ma'ruf kemungkinan tidak dapat melayat ke rumah duka, karena harus menghadiri acara peringatan ulang tahun Syekh Nawawi Al Bantani di Tanara, Banten.
Diketahui, Buya Syafii merupakan kelahiran Sijunjung, Sumatera Barat, 31 Mei 1935. Dia dikenal sebagai pengajar, aktivis, sejarawan, dan juga negarawan. (*)
Baca Juga:
Yang Kurang Dilakukan Pemerintah Terhadap Papua Versi Buya Syafii Ma'arif