Kasus Korupsi

Wanita Cantik Ini Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Suap Distribusi Pupuk

Eddy FloEddy Flo - Senin, 15 April 2019
 Wanita Cantik Ini Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Suap Distribusi Pupuk
Siesa Darubinta diperiksa KPK terkait kasus suap politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso (MP/Ponco Sulaksono)

MerahPutih.Com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rampung memeriksa Siesa Darubinta, seorang wanita cantik yang sempat diamankan saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap mantan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Pantauan merahputih.com, Seisa rampung diperiksa sekira pukul 16.30 WIB. Saat keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, wanita yang diduga punya hubungan dengan Bowo itu enggan angkat bicara terkait pemeriksaannya pada hari ini.

Seisa tampak tertunduk malu saat wajahnya diabadikan oleh para pewarta foto. Wanita berambut hitam kepirang-pirangan itu terus berjalan menunduk sambil bersembunyi di belakang pengacaranya sambil berjalan menuju mobilnya.

Siesa diketahui sempat diamankan di sebuah Apartemen, di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, pada Rabu 27 Maret 2019 sekira pukul 20.00 WIB. Siesa pun sempat dibawa ke kantor KPK untuk diperiksa sebagai saksi sebelum pada akhirnya dilepas kembali pada Kamis, 28 Maret 2019, malam.

Siesa Darubinta enggan memberikan komentar kepada wartawan usai diperiksa KPK
Usai diperiksa KPK terkait kasus suap Bowo Sidik Pangarso, Siesa Darubinta enggan memberikan komentar (MP/Ponco Sulaksono)

Saat itu, tim lembaga antirasuah sedang mencari keberadaan Bowo yang diduga sedang berada di Apartemen tersebut. Namun, Bowo melarikan diri saat mengetahui adanya keberadaan tim KPK di Apartemen tersebut.

Alhasil, tim mengamankan Bowo Sidik di kediamannya di daerah Cilandak, Jakarta Selatan, sekira pada Kamis, 28 Maret 2019, dini hari sekira pukul 02.00 WIB. Bowo langsung dibawa ke kantor KPK dan dilanjutkan dengan pemeriksaan intensif.

Terkait dengan peran Siesa dalam perkara ini, Febri mengatakan bahwa dia saat OTT diamankan dalam kapasitasnya saksi. Siesa diamankan oleh tim KPK karena sebelumnya Bowo disinyalir sempat mampir ke Apartemen wanita cantik tersebut.

"(Siesa diamankan) karena dibutuhkan keterangannya terkait keberadaan BSP‎. Karena diduga BSP sebelumnya ada disana (apartemen Siesa)," ujarnya.

KPK menetapkan Bowo dan anak buahnya yang juga staf PT. Inersia, Indung serta Asty sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait distribusi pupuk. Para pihak tersebut ditetapkan sebagai tersangka setelah diperiksa intensif usai ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (27/3) hingga Kamis (28/3) dinihari.

Kasus ini bermula saat PT Humpuss Transportasi Kimia berupaya kembali menjalin kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) untuk mendistribusikan pupuk PT Pupuk Indonesia menggunakan kapal-kapal PT Humpuss Transportasi Kimia.

Untuk merealisasikan hal tersebut, PT Humpuss meminta bantuan Bowo Sidik Pangarso. Pada tanggal 26 Februari 2019 dilakukan MoU antara PT Pilog dengan PT Humpuss Transportasi Kimia.

Salah satu materi MoU tersebut adalah pengangkutan kapal milik PT Humpuss Transportasi Kimia yang digunakan oleh PT Pupuk Indonesia. Dengan bantuannya tersebut, Bowo meminta komitmen fee kepada PT Humpuss Transportasi Kimia atas biaya angkut yang diterima sejumlah US$ 2 per metric ton.

Untuk merealisasikan komitmen fee ini, Asty memberikan uang sebesar Rp 89,4 juta kepada Bowo melalui Indung di kantor PT Humpuss Transportasi Kimia di Gedung Granadi, Jakarta, Rabu (27/3). Setelah proses transaksi, tim KPK membekuk keduanya.

Suap ini bukan yang pertama diterima Bowo dari pihak PT Humpuss Transportasi Kimia. Sebelumnya, Bowo sudah menerima sekitar Rp 221 juta dan US$ 85.130 dalam enam kali pemberian di berbagai tempat, seperti rumah sakit, hotel dan kantor PT Humpuss Transportasi Kimia.

Selain dari HTK, KPK menduga Bowo juga menerima suap atau gratifikasi dari pihak lain. Saat OTT kemarin, tim Satgas KPK menyita uang sekitar Rp 8 miliar di kantor Inersia yang berada di Jalan Salihara, Jakarta Selatan. Uang dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu itu sudah dimasukkan dalam 400 ribu amplop dengan 84 kardus dan disimpan secara rapi di enam lemari besi di kantor Inersia.(Pon)

#Kasus Suap #KPK #Anggota DPR #Partai Golkar
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan